Kasus Wamenkumham Dinilai ICW Cepat Diproses, KPK Cepat Atau Lambat Kita Dicurigai
![Kasus Wamenkumham Dinilai ICW Cepat Diproses, KPK: Cepat Atau Lambat Kita Dicurigai](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/d25690f03632f35c0f5dd6f9766cd252.jpg)
INDONESIA Corruption Watch (ICW) mempertanyakan alasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cepat menindaklanjuti laporan terhadap Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkum dan HAM) Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy). Klarifikasi Edward ke Lembaga Antirasuah beberapa waktu lalu pun dinilai janggal.
"Bagi kami, forum klarifikasi itu terlihat janggal," kata Peneliti dari ICW Kurnia Ramadhana melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (28/3).
Kurnia menyebutkan salah satu kejanggalan itu karena Eddy diklarifikasi dalam waktu tiga hari setelah pelaporan dilakukan. Padahal, lanjut Kurnia, KPK seharusnya masih mengklarifikasi aduan tersebut.
Baca juga: KPK Sebut PPATK Salah Langkah Beberkan LHA ke Publik
Menanggapi itu, juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri mengaku bingung dengan ICW. Pasalnya, instansinya serba salah jika cepat maupun lambat menangani laporan.
"Kami cepat juga kemudian dicurigai, apalagi kemudian kami juga tidak bekerja, begitu kan," ucap Ali.
Baca juga: Presiden Mulai Tindaklanjuti Rekomendasi Penyelesaian HAM Berat setelah Lebaran
Ali menjelaskan tahapan klarifikasi itu sejalan dengan proses verifikasi aduan. KPK wajib menyiapkan informasi tentang tindak lanjut laporan jika dibutuhkan pelapor.
"Sehingga kalau kemudian pelapor merasa bahwa laporannya, perkembangannya seperti apa, di dalam ketentuan peraturan pemerintah yang sekali lagi ini menjadi pegangan kami, silakan bisa kemudian bisa bertanya langsung kepada pengaduan masyarakat melalui kanal-kanal KPK, itu boleh, silakan," ucap Ali.
Ali menegaskan tidak ada kejanggalan dalam tindak lanjut laporan tersebut. ICW dinilai terlalu berburuk sangka dengan KPK.
"Proses-proses yang kemudian kami lakukan adalah sangat wajar. Bahkan kemudian kami lakukan percepatan, itu pun masih dicurigai. Ini yang kemudian menjadi keheranan dari kami, maunya apa dari temen-temen ICW itu," ujar Ali.
Sebelumnya, Edward Omar Sharif Hiariej membantah terlibat kasus dugaan gratifikasi dan suap jabatan. Hal ini merespons pelaporan yang dilakukan Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.
"Saya tidak perlu menanggapi secara serius karena pokok permasalahan adalah hubungan profesional antara aspri (asisten pribadi) saya (inisial) YAR dan YAM sebagai lawyer dengan kliennya Sugeng (Ketua IPW)," ujar Eddy, sapaannya, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (14/3).
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso melaporkan Edward ke KPK Selasa (14/3) terkait dugaan penerimaan gratifikasi Rp7 miliar. (Z-3)
Terkini Lainnya
KPK Bantah Ada Pejabat yang Menghambat Kasus
Belum Ada Jaksa yang Berminat Daftar Jadi Capim KPK
ICW: Ada Pejabat Struktural KPK Bermasalah tapi Dipertahankan
Trauma Pelemahan KPK 2019 Sebabkan Sepinya Pendaftaran Calon Pimpinan KPK
ICW Yakin Kasus Suap PAW Bukan Cuma Melibatkan
Diduga Ada yang Sponsori Harun Masiku, KPK Didesak Buka Kasus Perintangan
KPK Masih Pelajari Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham
KPK: Ada Gugatan Perdata dan Pidana terkait Kasus Eddy Hiariej
KPK Bantah Lindungi Eks Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej
Lawan Eks Wamenkumham, KPK Susun Strategi agar tidak Kalah Lagi
Perkembangan Kasus Eks Wamenkumham Jalan di Tempat
KPK Diminta Tidak Melempem Setelah Kalah dalam Praperadilan Kasus Eddy Hiariej
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap