visitaaponce.com

Panglima TNI Tegaskan Siaga Tempur dalam Penyelamatan Pilot Susi Air

Panglima TNI Tegaskan Siaga Tempur dalam Penyelamatan Pilot Susi Air
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sedang mengecek kesiapan alutsista Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Malang(MI/Bagus Suryo)

PANGLIMA TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan pihaknya akan mengubah pola penanganan pencarian pilot Susi Air menjadi siaga tempur. Namun, tetap melaksanakan soft approach (pendekatan lunak) untuk menangani kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Kita tetap melaksanakan soft approach, tentunya dengan kondisi seperti ini kita ubah jadi siaga tempur, jadi kalau di TNI itu di Natuna ada siaga tempur laut, di sini ada operasi siaga tempur darat,” tegas Yudo saat konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiau Timika, Selasa (18/4/2023).

“Artinya ditingkatkan dari yang tadi soft approach dalam menghadapi serangan,” tambahnya.

Baca juga: Sempat Hilang, 4 Anggota TNI yang Diserang KKB Telah Kembali

Ditingkatkannya penanganan penyelematan pilot Susi Air mejadi siaga tempur karena ada serangan dari KKB yang menyebabkan satu prajurit bernama Pratu Miftahul Arifin tewas tertembak dan terjatuh dalam jurang, pada Sabtu (15/4).

“Adanya kejadian 15 April kemarin, perlawanan ditingkatkan siaga tempur, sehingga naluri tempurnya terbangun, selama ini kan kita operasi teritorial, komunikasi sosial tetep kita laksanakan,” tutur Yudo.

Baca juga: TNI Masih Cari 4 Prajurit yang Diserang KKB di Nduga

Namun, lanjut Yudo, ketika pasukan TNI menghadapi serangan atau gempuran dari KKB, maka prajurit harus siap siaga tempur.

Yudo menyayangkan aksi keji KKB yang dilakukan belum lama ini. Pasalnya, prajurit yang ditugaskan mencari keberadaan pilot Susi Air ini melakukan pendekatan dengan cara komunikasi tanpa perlu adanya kekerasan.

Tanpa tedeng aling-aling, pihak KKB malah menyerang dan menembaki prajurit TNI yang sedang menuji lokasi penyanderaan pilot Susi Air r tersebut.

Yudo juga menegaskan pihaknya tak akan menambah pasukan. Hanya melakukan beberapa rotasi pasukan agar semangat prajurit terus terjaga.

“Ini akan jadi evaluasi kita semua, petugas lama yang morilnya sudah turun ya kita ganti,” terangnya.

Adapun operasi humanis yang dijalankan TNI bukan serta-merta untuk KKB tetapi jauh lebih itu untuk seluruh masyarakat Papua. Maka dari itu, Yudo berharap masyarakat bisa berkolaborasi untuk bersama-sama menjaga daerahnya dari KKB.

“Intinya kan mencari keberadaan pilot tadi, disamping pasukan yang sudah bertugas di kampung-kampung untuk menjaga keamanan, ada pasukan yang fokusnya mencari, dan memanfaatkan tokoh masyarakat kalau bisa jangan menggunakan kontak tembak yang akan merugikan semuanya. Kalau bisa ya serahkan (pilot). Ini harapan kita semua,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, KKB menyeranb prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang sedang bertugas di Distrik mugi.

Hingga kini, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono menyebut belum ada korban tambahan dari penyerangan KKB terhadap prajurit TNI yang tengah bertugas di Distrik Mugi.

“Kemarin kami mencoba untuk berkomunikasi melalui saluran radio juga masih terhambat,” ungkapnya.

Terkait informasi yang simpangsiur soal jumlah korban TNI oleh KKB, Julius meminta media massa agar merujuk kepada satu informasi terpusat, yakni Mabes TNI. 

Sebelumnya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM mengklaim masih menahan 12 mayat pasukan TNI dari Yonif-321. Namun klaim itu langsung dibantah Julius.

“Gampang saja, tunjukkan fotonya. Kami sedang di Posko lokasi. Sampai saat ini hanya satu jenazah yang didapatkan,” ungkap Julius. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat