visitaaponce.com

MUI Bentuk Tim Khusus untuk Usut Peristiwa Penembakan

MUI Bentuk Tim Khusus untuk Usut Peristiwa Penembakan
Polisi berjaga di depan Kantor MUI di Jakarta, Selasa (2/5).(MI/ADAM DWI)

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) memutuskan untuk membentuk tim khusus (timsus) untuk mengusut insiden penembakan di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta yang terjadi pada Selasa (2/5)
  
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis mengatakan pembentukan timsus itu untuk menyelesaikan dua hal, yaitu penyelesaian mekanisme tempuh hukum dan sisi sosial guna terus menjaga spirit dakwah bagi umat.

"Iya, tetap kita di jalan kebenaran, semangat berdakwah, dan juga senantiasa memberikan ruang terbaik untuk bangsa dan negara," kata Cholil seperti dilansir dari Antara, Jumat (5/5).

MUI mengambil sikap tersebut dalam pertemuan bersama sejumlah tokoh ormas di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Kamis (4/5). Cholil menambahkan sejumlah tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut khawatir dengan aksi teror yang terjadi di Kantor MUI Pusat.

Baca juga: 

Kasus Penembakan di MUI, Kriminolog: Jangan Menyepelekan Surat Ancaman

Penembakan di MUI Jangan Berkembang Menjadi Provokasi

Dari kejadian itu, mereka meminta eskalasi pengamanan dan penjagaan dapat ditingkatkan ke depan. Dia juga menyebutkan bahwa para tokoh yang hadir memberikan sejumlah saran, di antaranya agar MUI perlu melibatkan sistem pengamanan digital, seperti menggunakan detektor siber.

"Iya, tetap MUI menjadi rumah bersama, mercusuar bagi ormas. Keamanan yang ketat tidak menghilangkan rasa nyaman dan akses yang mudah sebagai rumah bersama," kata Cholil.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Ikhsan Abdullah mengatakan pembentukan timsus merupakan tindak lanjut di kalangan internal kelembagaan.

Baca juga: Kepala BNPT : Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Alami Gangguan Jiwa

Tim khusus itu beranggotakan sembilan orang yang merupakan pengurus aktif di MUI, mulai dari wakil ketua umum (waketum), ketua-ketua bidang, hingga anggota pengurus lainnya. "(Tim khusus) Ini iketuai langsung oleh Ketua MUI Bidang Hukum dan HAM Noor Achmad," kata Ikhsan.

Dia menyebut pihaknya terus melakukan analisis karakteristik psikologis atau profiling terhadap pelaku penembakan yang teridentifikasi bernama Mustafa itu. Kemudian, MUI juga terus melakukan investigasi terhadap sejumlah kejanggalan terkait aksi penembakan kemarin. Dia menyoroti soal kematian pelaku secara tiba-tiba. Padahal, lanjutnya, beberapa saksi menyebut bahwa pelaku ketika dibekuk masih dalam kondisi sehat bugar. "Ini kami berharap kepada dokter yang melakukan visum bisa mengungkap kematian pelaku," tambahnya.

Kejanggalan lain yang disoroti Ikhsan adalah terkait laporan yang menyebut pelaku sebenarnya sudah sejak lama mengirim surat ke Polda Metro Jaya. Isi suratnya, kata dia, mengandung teror dan ancaman kepada lembaga negara dan MUI.

Ikhsan juga membantah asumsi publik bahwa aksi tersebut terjadi karena pelaku dalam kondisi gangguan jiwa. Menurut Ikhsan, pelaku sejauh ini diidentifikasi sebagai aktor kepentingan melihat kecakapan pelaku sebagai penembak, jejak rekening yang berisi dana ratusan juta, hingga jejak digital afiliasi bersama sejumlah oknum. "Dia tidak berdiri sendiri, dia merupakan bagian dari aktor. Ini kami berangkat dari sejumlah temuan yang terus kami dalami," ujarnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat