visitaaponce.com

Bakamla Sambut Baik Keberhasilan Jokowi Selesaikan Negosiasi Batas Laut RI-Malaysia

Bakamla Sambut Baik Keberhasilan Jokowi Selesaikan Negosiasi Batas Laut RI-Malaysia
Indonesia-Australia mengelar patroli bernama Operation Gannet-7 guna menghadapi kejahatan transnasional.(Dok. Bakamla)

BADAN Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) menyambut positif keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menyelesaikan negosiasi batas laut teritorial di laut Sulawesi, di laut Malaka bagian selatan, setelah 18 tahun bernegosiasi.

"Pasti (menyambut baik), terlebih Bakamla sangat concern dengan batas wilayah laut," kata Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI, Wisnu Pramandita dalam keterangannya, Kamis (8/6). Dijelaskan Wisnu, dengan keberhasilan negosiasi batas laut itu maka akan sangat membantu Bakamla dalam melakukan pelaksanaan tugas patroli kedepannya.

"Batas wilayah adalah salah satu ranah keputusan politik. Dalam pelaksanaan tugas patroli, salah satu landasan terpenting adalah kepastian hukum atas kegiatan penegakkan hukum di laut. Di mana tentu saja, kepastian itu diperoleh salah satunya adalah batas wilayah yang jelas dan tegas," ujar Wisnu.

Baca juga: Bakamla Turut Berkomitmen Berantas TPPO

Selain itu, Wisnu mengatakan dengan adanya kejelasan batas wilayah laut maka pihaknya dapat lebih tegas untuk melakukan penegakan hukum terkait aktivitas Illegal.

"Tentu saja mempermudah pekerjaan Bakamla dalam menjaga keamanan laut, sehingga kami bisa lebih pasti dan tegas terhadap semua potensi aktivitas Illegal," tukasnya.

Baca juga: Indonesia Pimpin ASEAN Coast Guard Forum 2023

Adapun dapat diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi mengklaim telah berhasil menyelesaikan masalah perbatasan laut teritorial di laut Sulawesi bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang sudah 18 tahun tidak kunjung usai.

"Tadi sudah banyak disampaikan oleh Datuk Anwar, yang pertama saya menyambut baik penyelesaian negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi, di Selat Malaka bagian Selatan, setelah 18 tahun proses negosiasi, 18 tahun," kata Jokowi saat jumpa pers dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim Kamis (8/6).

Jokowi berharap negosiasi perbatasan darat Indonesia dan Malaysia juga bisa segera selesai. Dia pun berkelakar soal mumpung Indonesia masih dipimpin olehnya dan Malaysia dipimpin PM Anwar Ibrahim.

"Saya juga berharap negosiasi perbatasan lainnya termasuk di darat, Sebatik, kemudian Sinapat selesai juga bisa segera diselesaikan, mumpung perdana menterinya Dato Seri Anwar Ibrahim dan di Indonesia Presidennya masih Jokowi," ucap Jokowi. (Rif/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat