visitaaponce.com

Kabareskrim Didorong Gencarkan Pemberantasan Narkoba

Kabareskrim Didorong Gencarkan Pemberantasan Narkoba
Kabareskrim Komjen Agus Andrianto(MI/Susanto)

KABARESKRIM Komjen Agus Andrianto didorong menggencarkan pencegahan dan pemberantasan kasus narkoba meski telah membongkar pabrik narkotika di kawasan perumahan elit Kabupaten Tangerang, Banten.

"Belum cukup (bongkar pabrik narkoba di Tangerang), masih banyak itu pabrik gelap narkoba di Indonesia yang belum terdeteksi karena narkoba masih sangat banyak beredar saat ini," kata Anggota Komisi III DPR RI, Santoso, Jumat (9/6).

Menurut dia, masalah narkoba sudah darurat sehingga harus ada gerakan masif dari Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberantas bandar, pengedar hingga penggunanya. Termasuk, tindak tegas jika ada aparat yang membekingi. "Selain itu, oknum anggota Polri yang menjadi beking narkoba," tegasnya.

Di sisi lain, Santoso mengingatkan gerakan masif pemberantasan narkoba itu harus sejalan antara aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum harus saling koordinasi dalam melakukan pemberantasan narkoba.

"Aparat penegak hukum jangan masing-masing jalan sendir, sehingga tidak membawa Indonesia bebas dari bahaya narkoba," ujarnya.

Terpisah, Komisioner Kompolnas RI, Poengky Indarti mengatakan penanganan kasus narkoba harus dilakukan secara menyeluruh di seluruh wilayah, melalui koordinasi yang baik dengan seluruh stakeholders untuk mencegah masuknya narkoba dari luar negeri.

Selain itu, Poengky meminta dilakukan penegakan hukum terhadap bandar-bandar dan pengedar narkoba di dalam negeri. Termasuk, kata dia, tindakan tegas berupa proses pidana dan etik harus dilakukan kepada anggota-anggota yang melakukan tindak pidana terkait narkoba.

"Misalnya, mengambil barang bukti dan/atau menukar barang bukti narkoba. Tindak tegas pula anggota yang berani menjadi backing atau kurir narkoba," pungkasnya.

Diketahui, Agus mengungkapkan terbongkarnya keberadaan pabrik narkoba di Tangerang berawal dari adanya informasi soal pengiriman mesin cetak untuk menghasilkan ekstasi dari luar negeri ke Indonesia.

Ia mengungkapkan, terbongkarnya keberadaan pabrik tersebut berawal dari adanya informasi soal pengiriman mesin cetak untuk menghasilkan ekstasi dari luar negeri ke Indonesia.

Agus memaparkan, saat menggerebek pabrik narkoba di Tangerang, pihaknya mendapati puluhan ribu butir ekstasi yang belum sempat diedarkan. (Ant/H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat