Di Amerika Serikat, Jumlah Anak-anak yang Mengonsumsi Makanan Ganja Meningkat
![Di Amerika Serikat, Jumlah Anak-anak yang Mengonsumsi Makanan Ganja Meningkat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/1141526392fdf5eb1ac7dcce6394424a.jpg)
Menurut sebuah studi ilmiah yang diterbitkan di jurnal medis Pediatrics, Selasa (3/1), jumlah anak-anak di Amerika yang secara tidak sengaja menelan makanan ganja telah melonjak hampir 15 kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu karena semakin banyak negara bagian telah melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi.
Menurut data pejabat kesehatan, pada 2017 lebih dari 200 anak berusia lima tahun atau lebih muda mengonsumsi produk makanan yang mengandung bahan memabukkan tersebut. “Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021 dimana ada lebih dari 3.050 kasus, “ kata penelitian itu.
Seringkali dijual dalam bentuk permen, coklat, atau kue kering, makanan yang mengandung ganja ini terlihat menarik bagi anak-anak, tetapi dapat menyebabkan bahaya serius.
Sejauh ini memang tidak ada kematian yang dilaporkan. Dari sekitar 7.000 kasus anak-anak yang mengonsumsi makanan itu selama periode lima tahun penelitian, sekitar 8% anak memerlukan perawatan intensif, sementara hampir 15% dirawat di rumah sakit.
Usia rata-rata anak-anak yang terkena adalah tiga tahun. Gejala yang mereka alami termasuk depresi sistem saraf pusat, muntah, hingga koma.
Ketika penelitian dimulai pada 2017, ganja untuk rekreasi hanya legal di delapan negara bagian AS ditambah Washington, Namun, jumlahnya meningkat menjadi 18 negara bagian pada akhir Mei 2022.
"Peningkatan ini diyakini terkait dengan lebih banyak negara bagian yang mengizinkan penggunaan ganja untuk rekreasi oleh orang dewasa," tulis penulis penelitian tersebut.
Hasil penelitian itu mengungkap dari seluruh kasus anak-anak yang secara tidak sengaja mengonsumsi makanan yang mengandung ganja, umumnya terjadi di rumah. Oleh karena itu, para peneliti meminta agar orang tua maupun pengasuh di rumah menyimpan produk ganja tersebut dalam wadah terkunci di lokasi yang tidak diketahui anak-anak.
Beberapa negara bagian AS, termasuk California, telah menerapkan langkah-langkah tersebut, tetapi tidak ada undang-undang nasional tentang bagaimana produk ganja dikemas. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Kloud Sky Senopati Klarifikasi Penggerebekan Narkoba oleh Polisi
Indonesia Waspada Narkoba Jenis NPS yang 50 Kali Lebih Kuat dari Heroin
Kabareskrim Didorong Gencarkan Pemberantasan Narkoba
Unas Gandeng BNNP DKI Jakarta Jaga Kampus Bebas Narkoba
2 Terduga Pelaku Penyalahgunaan Narkoba di Sulsel Dilepas Polisi, ini Alasannya
Baru Berusia 19 Tahun, Kurir Sabu 75 Kg Ditangkap di Ciledug Tangerang
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Kasus Perundungan dan Narkoba di Kalangan Remaja Jadi Perhatian Khusus
Gedung Rehabilitasi Narkoba Dibangun di Kota Bandung
Eks Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez Dihukum Penjara 45 Tahun atas Perdagangan Narkoba
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap