visitaaponce.com

Koalisi Besar tidak Jamin Menang di Pilpres 2024

Koalisi Besar tidak Jamin Menang di Pilpres 2024
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar bertemu di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (28/4/2023)(MI/Moh Irfan )

DINAMIKA poros koalisi di Pilpres 2024 tampak semakin menarik. Beberapa saat lalu PKB menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan. Di sisi lain, Partai Gerindra menegaskan bakal bergabung beberapa parpol sekaligus.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai dua poros koalisi tersebut memang punya magnet tersendiri, kendati posisi PDIP masih lebih diuntungkan.

"Dua poros koalisi ini PDIP dan Gerindra ini memang potensial menjadi motor dan magnet koalisi, tetapi PDIP jelas lebih punya daya tawar karena masih menjadi partai penyokong utama pemerintah saat ini dan kondisi makro nasionalnya cukup positif," terangnya.

Baca juga: PKB tak Takut Dianggap Bermanuver karena Temui PDIP

Menurutnya, dinamika koalisi masih akan bergejolak. Partai politik (parpol) dinilai masih akan menghitung dan menimbang untung-rugi untuk memfinalkan dukungan.

Ya tentu saja masih dinamis. Sejauh ini koalisi yang akan terbentuk karena parpol yang akan bergabung ke koalisi tersebut masih pada menimbang-nimbang get what-nya guna mendapat daya tawar terbaiknya di koalisi," sambungnya.

Baca juga: Gerindra Sebut Ada Parpol Gabung KKIR di Juli 2023

Surokim memprediksi poros koalisi akan menemukan bentuk pasti pada beberapa bulan mendatang.

"Poros koalisi saya pikir akan segera fix di bulan September dan saya pikir tidak perlu harus ada penghadangan dan lain-lain, smooth saja biarkan mengalir alami ke mana parpol-parpol akan berlabuh dalam koalisi," tambahnya.

Kendati belum final, para calon presiden patut mempersiapkan upaya untuk memenangkan kontestasi 2024, bukan sekadar memperbesar koalisi.

"Menurut saya tidak harus terlena dengan koalisi besar dan kecil karena koalisi yang akan memenangkan kontestasi 2024 ya koalisi dengan rakyat," tandasnya,

Ia menjelaskan koalisi partai hanya berguna sebagai pintu masuk kandidasi. Selebihnya, kemenangan akan ditentukan oleh pemilih dalam pemilu one man one vote.

"Faktanya belum menjadi jaminan jika koalisi besar yang akan memenangkan kontestasi dalam pemilu langsung. Saya pikir para kandidat jangan terlalu terlena dengan dukungan koalisi besar itu belum jadi jaminan dalam pemilu langsung," pungkasnya. (RO/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat