Terorisme di Lingkungan BUMN Bukan Kali Pertama
![Terorisme di Lingkungan BUMN Bukan Kali Pertama](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/51f00691c2ed2bb06311de3abab010a9.jpg)
PENGAMAT Intelijen dan Terorisme Ridlwan Habib mengatakan, bukan kali pertama adanya oknum karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdoktrin paham terorisme. Menurutnya hal ini kerap terjadi beberapa kali dengan BUMN yang berbeda-beda.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebutkan, karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE ditetapkan sebagai tersangka terorisme.
DE disebut merupakan salah satu pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang aktif melakukan propaganda di media sosial terkait motivasi untuk jihad melalui media sosial Facebook. Selain itu, DE juga disebut memiliki akun marketplace atau platform yang disediakan untuk tempat melakukan jual-beli senjata api.
Baca juga : DE Tersangka Teroris Bekasi Galang Dana Lewat Telegram, Beli Senjata dari Marketplace
"Sudah beberapa kali dalam catatan kami pegawai BUMN (terlibat terorisme), sebelumnya misalnya oknum pegawai BUMN dari Kimia Farma, kemudian oknum BUMN dari PLN, hingga oknum BUMN dari Krakatau Steel. Setidaknya memang sudah pernah beberapa kali oknum pegawai BUMN ditangkap Densus 88 terkait tindak pidana terorisme. Jadi kasus ini bukan yang pertama," ucap Ridlwan dalam keterangannya, Selasa (15/8).
Baca juga : DE Tersangka Teroris Bekasi Modifikasi Air Gun Jadi Senpi
Ditegaskan Ridlwan hal ini merupakan alarm tegas bagi kementerian BUMN untuk dapat lebih serius dalam memantau karyawan mereka. Dia mendorong BUMN untuk melakukan kerja sama dengan Badan Nasional Penanganan Terorisme (BNPT) dalam menangani hal ini.
"Saran kami selaku akademisi selaku pengamat adalah agar Menteri BUMN segera bertemu dengan Kepala BNPT untuk membuat kerja sama dan strategi matang untuk kemudian dilaksanakan serentak di semua institusi BUMN," jelasnya.
"Nah dari situkan bisa kemudian dilakukan terapi misalnya dari sisi media sosial, dari sisi pemahaman. Kalau ibarat covid-19 itu diberikan vaksin, diberikan antivirus supaya ketika ada kelompok teror yang merekrut mereka sudah kebal," imbuhnya.
Dijelaskan Ridlwan dalam mengindikasi seseorang terdoktrin paham terorisme tidaklah mudah, perlu dilakukan proses intelijen mendalam termasuk melakukan proses digital intelijen.
"Mereka ini tidak bisa dilihat dari penampilan, tidak bisa dilihat seperti dari wawancara biasa, tapi memang harus melakukan proses intelijen yang mendalam terhadap gerakan tindak-tanduk perilaku, bahkan sosial media intelijennya artinya dipantau media sosialnya," terangnya.
Meskipun dalam menangkal paham terorisme dan deradikalisasi tidaklah mudah, namun Ridlwan meyakini melalui sejumlah upaya termasuk dengan kerjasama yang serius antara BUMN dan BNPT hal itu dapat terwujud.
"Misalkan mereka mengadakan kajian rutin seminggu sekali di BUMN, kajian yang kemudian bisa menjelaskan bahwa ini salah dan ini benar. Kalau yang terjadi sekarang kan mereka mencari tahu sendiri, sehingga mereka mencari di sumber-sumber yang ternyata adalah terafiliasi dengan terorisme," ucapnya.
"Kalau kemudian dilakukan secara serius melibatkan misalnya ormas-ormas besar misalnya ulama-ulama Nahdlatul Ulama, Muhamadiyah, serta ulama-ulama moderat secara konsisten. InshaAllah akan berhasil," tukasnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Polisi Tangkap Anggota ISIS yang Mengancam Serang Pemain Real Madrid di Euro 2024
Presiden Rusia Vladimir Putin Enggan Ikuti Narasi Barat
Vladimir Putin Mengklaim Islamis Radikal di Balik Serangan Moscow, tuding Terkait Ukraina
Empat Pelaku Penyerangan Konser di Moskow Dikenai Pasal Terorisme
Apa itu ISIS-K, Kelompok yang Serang Gedung Konser di Moskow Rusia?
ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Senjata di Rusia
Erick: Progres Proyek Lapangan Upacara dan Istana Negara IKN Capai 78 Persen
Firnando Ganinduto: Restrukturisasi BUMN, Solusi Terbaik Menyelamatkan Keuangan Negara
Warga Binaan Lapas Cipinang Jalani Program Peningkatan Kualitas Hidup dari BUMN
Potensi Fraud Indofarma, DPR Dorong Penegakan Hukum
Orientasi Integrasi BUMN Konstruksi Harus Berjangka Panjang
Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Meninggal Dunia pada Usia 82 Tahun
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap