visitaaponce.com

Cak Imin Jadi Cawapres, Demokrat Meradang dan Tuding Anies Berkhianat

Cak Imin Jadi Cawapres, Demokrat Meradang dan Tuding Anies Berkhianat
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dan Anies Baswedan (kanan) saat berbicara di Forum Pemred tahun 2022.(Antara)

PARTAI NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut sudah teken kerja sama politik untuk Pilpres 2024. Kerja sama ini untuk memuluskan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Partai Demokrat merasa hal itu merupakan keputusan sepihak. Karena diinisiasi oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies menyetujuinya.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menilai keputusan menjaring Cak Imin sebagai pengkhianatan. Khususnya pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang diteken Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Baca juga : Anies Baswedan Minta Doa Restu Ibunda Cak Imin

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ujar kata Riefky melalui keterangan tertulis, Kamis, 31 Agustus 2023.

Riefky menuturkan awal persahabatan Anies dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga akhirnya bergabung dengan NasDem untuk membangun koalisi. Menurut dia, Anies mengajak AHY menjemput takdir jadi pasangan capres-cawapres.

Baca juga : PKS Yakin PKB dan NasDem Tak Bakal Bikin Poros Baru

"Pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY 'menjemput takdir' sebagai pasangan capres-cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerjasama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8," jelas Riefky.

Kemudian, terbentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Lalu, disepakati enam butir kesepakatan berupa piagam koalisi pada 14 Februari 2023.

Isi piagam koalisi perubahan itu meliputi:

1) Namanya Koalisi Perubahan untuk Persatuan;
2) Sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai Capres;
3) Capres diberikan mandat untuk menentukan cawapresnya dengan kriteria yang telah ditentukan;
4) Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pasangan Capres-Cawapres dideklarasikan;
5) Capres diberi keleluasaan untuk memperluas dukungan politik;
6) Untuk menyelenggarakan keputusan KPP, dibentuk sekretariat. Piagam koalisi itu dilandasi oleh asas keadilan dan kesetaraan.

Riefky klaim Anies selalu memastikan AHY bakal jadi cawapresnya. AHY diklaim sudah memenuhi syarat yang diinginkan Anies.

Bahkan, seluruh elite NasDem, Demokrat, dan PKS sudah mengetahui Anies memilih AHY. Lalu, persoalan pengumuman cawapres menjadi masalah di internal.

Surya Paloh dituding ingin menunda pengumuman. Anies pun manut terhadap hal itu. Sementara, tim 8 KPP sudah mendesak deklarasi cawapres dilakukan.

Ia menambahkan di tengah proses finalisasi kerja parpol koalisi bersama capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, ada penetapan Cak Imin sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

"Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said (tim Anies) untuk menyampaikannya," ucap Riefky. (MGN/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat