visitaaponce.com

Jadi, Segini Loh Nilai RK di Mata Golkar

Jadi, Segini Loh Nilai RK di Mata Golkar
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil(Antara)

PARTAI Golkar memiliki beberapa pengalaman kadernya dipinang oleh partai lain atau capres lain untuk menjadi menjadi calon wakil presiden. Sehingga Golkar terbuka jika kadernya kembali dilirik untuk dipinang oleh capres yang bukan satu koalisi.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan nama kader Golkar Ridwan Kamil (RK) yang disebut dilirik oleh capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo merupakan hal yang biasa.

"Tidak ada masalah. Kami pernah alami dulu dengan SBY saat berpasangan dengan JK saat itu JK tidak bawa golkar tapi akhirnya kembali ke golkar dan jadi ketua umum. Jadi tidak apa (RK dipinang Ganjar)," terangnya, Jumat (9/9).

Baca juga: Ketum Golkar Ungkap Kode Breaking News Ridwan Kamil

Dia menilai dalam hitungan suara elektoral Ridwan memiliki pengaruh dan basis massa yang besar di Jawa Barat. Sedangkan terkait dengan koalisi Golkar saat ini menurutnya kesempatannya tipis jika RK disandingkan dengan capres KIM Prabowo Subianto.

"Tinggal dihitung rugi secara politik lumayan kuat di Jawa Barat. Sedangkan Prabowo kust di Jawa Barat tapi lemah di Jawa Tengah dan Timur jadi menurut saya dengan Prabowo agak tipis"

Baca juga: Kader AMPI Luar Negeri Mesti Dukung Agenda Golkar di Pemilu 2024

Saat ditanya kemungkinan RK melanggar keputusan Munas Golkar yang mengusung ketumnya Airlangga Hartarto, hal tersebut tidak begitu saja terjadi. Sebab tingkat kepatuhan kader harus dinilai dari berbagai aspek.

"Soal patuh tidak patuh harus banyak aspek yang dilihat. Biarkan saja berproses yang penting baik untuk ketenangan negara ini hilangkan polarisasi," paparnya.

Sementara itu pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengatakan kemungkinan RK dipasangkan dengan Prabowo masih sangat abu-abu. Sebab RK merupakan kader baru di partai Golkar yang berarti masih belum memiliki nilai tawar tinggi.

"Saya kira masih abu-abu karena dalam hal ini RK masih kader baru golkar artinya tentu posisi yang masih baru. Tentu harus ada restu dari ketua umum," terangnya.

Seloroh RK yang mengatakan dirinya merupakan orang asli Jawa Barat, bukan mengisyaratkan ingin dipinang menjadi cawapres tapi menandakan RK merupakan konektor capres untuk meraup suara di Jawa Barat.

"RK ini bisa menjadi semacam konektor antara capres yang maju dengan potensi suara yang bisa didapatkkan di Jabar. Rk bersuara jadi simbol pengumpul suara untuk Jawa Barat. Di sisi lain Wasisto menyebut kecil kemungkinan terjadinya poros baru sebab tetap masih dibutuhkan partai parlemen. Sedangkan partai parlemen mayoritas sudah memiliki koalisi masing-masing.

"Parpol sudah punya koalisi masing-masing dan memang tidak mudah dan pasti lebih mahal prosesnya dan terlalu buang energi," tukasnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat