visitaaponce.com

Ganjar Disebut akan Umumkan Bakal Cawapres saat Injury Time

Ganjar Disebut akan Umumkan Bakal Cawapres saat Injury Time
Kubu Ganjar Pranowo baru akan mengumumkan bacawapres jelang pendaftaran karena Megawati masih mencari lawan tanding sebanding.(MI/Sumaryanto Bronto)

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diperkirakan akan mengumumkan bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Ganjar Pranowo mendekati waktu pendaftaran, 10 Oktober mendatang. Direktur Eksekutif Voxpol, lembaga survei dan konsultan, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto yang akan lebih cepat mengumumkan sosok bakal cawapresnya daripada kudu Ganjar. 

"Yang membuat koalisi Prabowo lebih cepat dibandingkan Koalisi Ganjar adalah faktor King Maker, saya melihat Prabowo tidak ingin terlalu lama, seperti Prabowo janji ingin segera dan bisa cepat deklarasi," terang Syarwi, Kamis (14/9).

PDIP, kata Syarwi, baru akan mengumumkan koalisi saat injury time. Pasalnya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri masih mencarikan lawan tanding yang sebanding dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Seperti diberitakan Muhaimin resmi mendeklarasikan diri maju bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Dari Andika Hingga Sandiaga, Ini 4 Nama Radar Cawapres Ganjar

"Baik Megawati dan PDIP sedang bekerja keras untuk konteks ini mencarikan pasangan lawan tanding yang sebanding dengan Gus Imin di kantong basis elektoral Jawa Timur dan dan Jawa Tengah," tutur Syarwi.

Syarwi menjelaskan, ada banyak pertimbangan partai politik mencari sosok untuk diusung sebagai cawapres. Menurutnya bukan hanya soal logistik yang menentukan. Melainkan elektabilitas serta kendaraan partai.

Baca juga: Prabowo Unggah Foto Makan Bareng Ridwan Kamil

"Kalau itu yang menjadi alasan kenapa bukan AHY ( Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) tapi yang diputuskan elite penentu di koalisi perubahan adalah Cak Imin bukan AHY, karena tidak selalu pertimbangan cawapres hanya kalkulasi kuantitatif semata," terang Syarwi.

Ia lebih jauh menjelaskan ada pendekatan kualitatif untuk memutuskan sosok cawapres yang tepat. Bukan hanya membawa kemenangan atau membuat kapal koalisi berlayar. Melainkan membawa kapal m tersebut bisa menang meraup suara sampai tujuan.

Adapun sosok-sosok yang dianggap potensial digandeng menjadi cawapres yakni Ridwan Kamil, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Periwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

"Nama nama diatas jangan pada ge'er (terlalu percaya diri) dulu, sebab kalkulasi cawapres itu tidak hanya sebatas hitung hitungan atau otak atik semata," terang Syarwi.

Meski demikian menurut Syarwi ia melihat ada kemungkinan Partai Demokrat akan bergabung dengan Koalisi Prabowo Subianto, pimpinan Partai Gerindra karena keduanya sama-sama terlihat dalam acara purnawirawan TNI. Seperti diberitakan, Partai Demokrat memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang awalnya dibentuk bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Saya pikir penganti PKB (dari koalisi Prabowo) ada kans atau probabilitasnya adalah Partai Demokrat, meskipun demokrat sudah enggak lagi bakal maksa berkoalisi dengan syarat AHY sebagai cawapresnya, peluang AHY cawapres Ganjar maupun Prabowo sudah hampir tipis," tukasnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat