Patung Jokowi di Karo Dinilai sebagai Pengkultusan Individu
![Patung Jokowi di Karo Dinilai sebagai Pengkultusan Individu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/d6a4987c6df941b6d9e47410017b06c3.jpg)
WARGA Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, membangun patung Presiden Joko Widodo dengan dana Rp2.5 miliar.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai hal tersebut adalah kemubaziran.
“Anggaran sebesar itu tentunya mubazir hanya untuk sebuah patung. Apalagi dalam situasi ekonomi yang masih sulit, membangun patung hanya untuk ucapan terimakasih, tentu tindakan tidak tepat,” terangnya.
Baca juga: Peringatan Jokowi terkait Intervensi Pemilu Disangsikan
Menurutnya, kalau warga setempat punya dana sebesar itu, lebih baik digunakan untuk perbaikan sarana umum. Termasuk tentunya pelebaran jalan di wilayah tersebut. Hal itu akan lebih bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Jokowi juga idealnya menolak pembuatan patung dirinya. Sebab, patung-patung seperti itu hanya lazim dibuat di zaman kerajaaan atau di negara-negara yang belum demokratis.
Baca juga: Pernyataan Presiden Jokowi Hanya Sekadar Janji
Jamiluddin mengungkapkan patung dibuat untuk mewariskan kehebatan atau prestasi pemimpin kepada generasi berikutnya. Pada era itu masih wajar karena salah satu upaya mewariskan prestasi pemimpin pada umumnya melalui patung.
Di era modern ini, prestasi pemimpin sudah dapat didokumentasikan melalui berbagai media komunikasi. Karena itu, tanpa patung, prestasi pemimpin akan dapat didokumentasikan untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.
“Jadi, kalau ingin mewariskan prestasi Jokowi, cukup menggunakan media komunikasi modern. Dengan media ini, tidak perlu menggunakan dana besar tapi menguasai ruang dan waktu,” tandasnya.
Karena itu, mewariskan prestasi presiden melalui patung sudah saatnya ditinggalkan. Cara itu sudah ketinggalan zaman.
“Cara itu juga upaya mengkultuskan seseorang. Tentu hal itu tak sesuai dengan paham demokrasi yang mengedepankan kesetaraan. Karena itu, sudah selayaknya pengkultusan individu melalui patung ditanggalkan di negeri tercinta,” pungkas mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu. (RO/Z-7)
Terkini Lainnya
Pemkab Karo Komitmen Jalankan Program Pembangunan Berkelanjutan
Kaloka Hadirkan Wastra dari Karo di Jakarta Food and Fashion Festival 2023
Gaet Anak Muda, GMC Gelat Pelatihan Mekanik Sepeda Motor di Kabupaten Karo
GMC Sumut Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Untuk Warga Kabupaten Karo
Tim Liga 2, Karo United FC, Dapat Dukungan Sponsor dari SIM Group
Dunia Sihir dan Penyembuhan Diri di Art Jakarta Gardens 2024
Art Jakarta Gardens Suguhkan Karya Seni Patung
Patung Kolonel Sanders KFC 'Kutukan' Dibuang di Jepang Setelah 15 Tahun
Jadi Pria Tersempurna, (Patung) David pun Butuh Spa
Lakers Resmikan Patung Kobe Bryant di Staples Center
Liburan Berpetualang Seru di Yupi Rainforest Revo Mal Bekasi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap