Dugaan Keterlibatan BIN Dalam Sosialisasi Capres-cawapres Berbahaya untuk Demokrasi
![Dugaan Keterlibatan BIN Dalam Sosialisasi Capres-cawapres Berbahaya untuk Demokrasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/daacd8943ca8ebc3e865fab5b7ccfeda.jpg)
DUGAAN keterlibatan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam kegiatan pemenangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar-Mahfud merupakan hal yang berbahaya bagi demokrasi. Pelibatan alat negara dalam pemilu merupakan hal terlarang.
Di sosial media ramai dugaan instruksi dari jajaran pimpinan BIN untuk memasang baliho berwajah Ganjar Pranowo di sejumlah wilayah Ini dilakukan demi mensosialisasikan Ganjar.
Pelibatan BIN dalam strategi politik ini pun mendapat sorotan miring dari pengamat yang juga akademisi, salah satunya, Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas. Dia menekankan aparat negara wajib bersikap netral dan tak berpihak.
Baca juga :
"Ini kalau ada informasi tentang itu, ini kan kurang tepat juga. Kalau ada pejabat negara atau alat-alat negara yang mencoba bersikap tidak netral pada Pilpres kali ini, baik semua capres kurang pas lah menggunakan alat negara untuk kepentingan pemenangan mereka," kata Fernando dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (12/11).
Baca juga : Aparat Dinilai Tidak Netral, Pencopotan Spanduk Ganjar Terjadi di Pematang Siantar
Fernando mengingatkan keberpihakan aparatur negara dalam kontestasi politik sangat berbahaya. Apalagi, 'alat-alat' negara baik, BIN, Polri, dan TNI memiliki struktur hingga ke bawah.
Baca juga : TPN: Ganjar-Mahfud Ingin Bawa RI Maju dan Unggul dari Negara Lain
Mengingat saat ini menjelang kampanye, ia berharap seluruh paslon capres dan cawapres Pilpres 2024 bertarung dengan cara-cara terhormat. Dia khawatir pelibatan aparatur negara justru memicu konflik di tengah masyarakat.
"Ini sangat berbahaya bagi keberlangsungan negara kita, karena bagaimanapun juga dengan keterlibatan alat-alat negara, aparatur negara, atau siapa pun itu, ini kan berpotensi memecah belah bangsa. Karena mereka punya struktur sampai ke bawah baik itu BIN, TNI, Polri, atau aparatur negara lainnya akhirnya bisa berpotensi berbenturan," katanya.
Dia kembali mengingatkan agar seluruh aparatur negara tak memihak calon mana pun. Peringatan ini, kata dia, tidak hanya berlaku bagi BIN tetapi juga alat negara lain seperti, TNI dan Polri.
" Semua alat-alat negara saya harap bersikap netral dan tak bisa digunakan oleh kepentingan politik mana pun," tegas dia. (Z-8)
Terkini Lainnya
PKS Menyerahkan Pembentukan Koalisi Pilkada Jakarta Kepada Anies
Peta Koalisi Parpol di Pilpres dan Pilkada Diperkirakan Berbeda
Anies Maju Pilgub Jakarta, Suasana Politik Dinilai Serupa Pilpres 2024
Kader Barisan 8 Center Dipersiapkan Maju di Pilkada 2024
Putusan PN Jakpus Langgar UUD 1945
Hasto Kristyanto dan Ganjar Pranowo Ramaikan Ajang Soekarno Run
PDIP Tanggapi Soal Kemungkinan Merapat dengan KIM di Pilgub DKI
Ini Kata Ganjar Pranowo soal Dukungan PDI Perjuangan ke Anies Baswedan
Ganjar Pranowo Disambut Antusias Ratusan Pelajar Saat Harlah Pancasila di Ende
Megawati, Ganjar, dan Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende
Ditinggal Ganjar dan Gibran, Jawa Tengah Krisis Tokoh Mumpuni di Level Provinsi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap