Anies bakal Tinggalkan Program Food Estate karena Rusak Lingkungan
![Anies bakal Tinggalkan Program Food Estate karena Rusak Lingkungan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/8f6a9588080a10cefd79945c8547c9f5.jpg)
CALON presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menilai program food estate yang dijalankan pemerintah saat ini menimbulkan masalah pada lingkungan hidup. Oleh karena itu, pihaknya tak akan konsentrasi pada food estate jika terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024, tetapi berfokus pada program contract farming.
"Mengapa food estate bukan menjadi opsi? Karena ini pendekatan dengan negara menguasai produksi secara sentralistik," ujarnya dalam acara yang digelar Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi bertajuk Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia di Jakarta, Sabtu (25/11).
Dalam praktiknya, Anies menyebut produk pertanian food estate berbasis pada korporasi. Padahal, yang dibutuhkan Indonesia justru sebaliknya. Ia berpendapat, petani yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia harus mendapatkan kesetaraan kesempatan agar produk mereka bisa dipasarkan di pasar produk pertanian Tanah Air.
Baca juga: Ini Ciri-Ciri Negara Gagal Versi Anies
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan, fokus food estate ialah ekstensifikasi lahan pemerintah untuk meningkatkan produksi. "Dan efeknya, banyak problem-problem lingkungan hidup yang bermunculan karena rusaknya ekologi yang ada di situ," ujar Anies.
Alih-alih ekstensifikasi lahan pemerintah, Anies mengatakan program contract farming justru ingin mengintensifkan lahan petani rakyat. Dalam hal ini, petani bakal dijadikan mitra dan terlibat dan mendapatkan fasilitas dalam program pertanian.
Baca juga: Jika Terpilih Presiden, Anies Meminta KPK Junjung Tinggi Kode Etik
Jika pada program food estate penyerapan hasil tani didasarkan pada keputusan pemerintah pusat, contract farming sebaliknya. "Kita ingin mendorong agar kepastian penyerapan hasil tani lokal itu oleh BUMN/BUMD di kota-kota besar dengan skema kontrak kerja," jelasnya.
Selain itu, program contract farming yang ditawarkan Anies juga mengedepankan kerja sama antara pemilik modal dan petani. Dengan demikian, pola contract farming dapat meningkatkan nilai tambah atas kerja-kerja petani sehingga lebih sejahtera.
"Mereka bisa mendapatkan kredit untuk mekanisasi pertanian. Mereka melakukan produksi pertanian secara kolektif karena mereka punya kepastian siapa yang akan membeli hasil taninya. Jadi kami melihat petani di Indonesia harus dibantu untuk jadi berdaya," tandasnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Comfort Food Memoirs Bercerita Kisah Makanan Yang Menenangkan Lengkap dengan Resepnya
Fransiscus Go: Food Estate Optimalkan Lahan Tidur Entaskan Kemiskinan
Pemprov DKI Klaim Rencana Pembangunan Food Estate Memenuhi Aspek Lingkungan
Rektor IPB Siap Berkolaborasi Dorong Kemajuan Food Estate di Kalteng
Hasil Food Estate Hortikultura Garut Siap Pasok Kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri
Presiden Jokowi dan Mentan SYL Tanam Jagung di Kawasan Food Estate Belu, NTT
Polusi di Jakarta, Walhi: Tidak Perlu Bawa Negara Lain, Ini Murni Tata Kelola Pemprov DKI
Belum Efektif, Walhi: Sampah Jakarta ke Bantargebang Perlu Ditekan
Pulihkan Ekosistem Lingkungan Melalui Konsep Ekonomi Restoratif
Generasi Z Harus Ambil Bagian dalam Upaya Mitigasi Perubahan Iklim
Hilirisasi Bukan Solusi Pembangunan Berkeadilan
Walhi: Kerusakan Lingkungan oleh Surya Darmadi Lebih Lama Dari Vonis Hukumannya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap