visitaaponce.com

PSI Klaim Kampanye Gimik Gemoy Prabowo-Gibran Berasal dari Netizen

PSI Klaim Kampanye Gimik Gemoy Prabowo-Gibran Berasal dari Netizen
Baliho pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka termpampang di kawasan Lenteng Agung, Jakarta.(MI/Susanto)

PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) mengklaim penggunaan gimik 'gemoy' dan 'santuy' dalam kampanye pasangan calon presiden (capres)-calion wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berasal dari netizen.

Anggota Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menyebut kata ‘gemoy’ yang disematkan kepada paslon Prabowo-Gibran organik atau tidak dibuat-buat.

“Gemoy itu kan panggilan dari netizen dan saya rasa tim campaign dan Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa menangkap tren itu dengan sangat baik,” ucap Giring, Selasa (28/11).

Baca juga: Istana: Cuti Kampanye Mahfud dan Prabowo Telah Disetujui Jokowi

“Kita enggak tahu nanti ada tren apa lagi ke depannya kan. Habis ini apa, habis ini apa. Menurut saya, tim Prabowo-Gibran memang luar biasa,” tambahnya.

Giring menjelaskan kata gemoy pertama kalinya dilontarkan Prabowo di acara PSI. 

“Pak Prabowo mempertanyakan, 'Apa itu gemoy?, Apa itu gemoy?'. Jadi ya itu lucu sih,” ucap Giring.

Baca juga: Asisten Pelatih Timnas Amin: Kampanye Gimik Gemoy Itu Fakta, bukan Menyindir

Giring juga mengaku ditanya Prabowo soal arti gemoy. Intinya, Giring mengemukakan pemakaian istilah gemoy ini mengalir dengan sendirinya tanpa ada rencana.

Dengan adanya gimik gemoy, Giring percaya anak muda jadi ingin lebih tahu tentang Prabowo-Gibran.

“Anak muda kan sangat terbuka dengan era informasi pasti ngecek dong apa visi-misi dari Pak Prabowo-Gibran dan saya rasa itu akan membuat orang pengen memilih Pak Prabowo-Gibran,” tandasnya.

Adapun asisten Pelatih Timnas Anies-Cak Imin (Amin) Jazilul Fawaid menegaskan pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal penggunaan gimik 'gemoy' dan 'santuy' untuk meraup suara pada Pemilu 2024 merupakan fakta.

"Ya itu yang faktanya, bukan nyindir. Fakta cuma ngasih tahu aja,” terang Jazilul, di KPU, Jakarta, Senin (27/11).

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyindir soal cap gemas asoy (gemoy) dan santuy yang dinilai tidak sehat.

Analogi gemoy sejatinya merujuk pada sosok dari calon presiden (capres) dari nomor urut 2 Prabowo Subianto dan santuy pada gaya politik yang digaungkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy, atau gemoy. Saya enggak tahu juga itu, Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," kata Sohibul dalam acara Kick Off Kampanye Nasional PKS: Road to Final 2024 di Depok, Jawa Barat, Minggu, 26 November 2023. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat