visitaaponce.com

Kontras Sebut Dokumen Visi-Misi Amin Memuat Dimensi HAM

Kontras Sebut Dokumen Visi-Misi Amin Memuat Dimensi HAM
Pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.(MI/Usman Iskandar )

KOMISI untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengungkapkan hasil bedah dokumen visi dan misi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin). Kontras mendalami isu hak asasi manusia (HAM).

"Dimensi HAM sudah muncul pada narasi pendahuluan yang menyebutkan kebebasan berpendapat dan persamaan hak di depan hukum," kata Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya dalam konferensi pers di Upnormal Raden Saleh, Jakarta Pusat pada Kamis (30/11).

Dimas mengatakan AMIN juga memuat kerangka HAM sebagai tanggung jawab negara. Yakni, kewajiban untuk perlindungan, penghormatan, dan pemenuhan.

Baca juga: Kata 'HAM' di Dokumen Visi Misi Prabowo-Gibran Paling Sedikit

"Itu logika yang dimasukkan oleh tim yang merumuskan dokumen dan masuk dalam kerangka pendahuluan dokumen tersebut," ujar dia.

Dimas mengutip misi nomor satu dan dua yang berkaitan dengan ekonomi sebagai salah satu prioritas AMIN. Temuan lainnya terlihat pada misi nomor delapan.

Baca juga: Program Kampanye Anies-Muhaimin Terukur, bukan Janji Surga

"Berkenaan dengan HAM yang menyebutkan memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, dan pemerintahan yang berpihak pada rakyat," ujar dia.

Selain itu, Dimas menemukan visi nomor empat soal reformasi agraria. Ada empat poin kunci reformasi agraria seperti mengakselerasi program redistribusi tanah yang adil dan partisipatif.

Poin kunci kedua, yakni mempercepat penyelesaian konflik-konflik agraria serta tumpang tindih penguasaan lahan secara menyeluruh. Berikutnya mempercepat pemberian kepastian hak atas tanah bagi masyarakat melalui upaya proaktif dari pemerintah dan memperkuat pengakuan hak ulayat masyarakat adat.

"Terakhir, melakukan penataan kelembagaan dalam rangka pelaksanaan reformasi agraria yang lebih cepat dan terpadu," jelas Dimas. (Medcom/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat