Tim Anies dan Ganjar sebut Cawapres Butuh Ruang untuk Debat
![Tim Anies dan Ganjar sebut Cawapres Butuh Ruang untuk Debat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/e08b9f74d6977ce2ac2daa52bd2a8153.jpg)
PERUBAHAN format debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) oleh KPU RI pada Pilpres 2024 menuai kritik. Pasalnya, KPU memutuskan untuk menyandingkan capres dan cawapres di atas panggung dalam lima rangkaian debat yang bakal digelar.
Juru bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Billy David Nerotumilena menyayangkan perubahan format tersebut, meski KPU tetap mengalokasikan dua dari lima agenda debat untuk cawapres. Sebab pada kegiatan debat cawapres yang digelar KPU pada Pilpres 2019, hanya cawapresnya saja yang tampil di atas panggung.
"Kita ingin lihat debat khusus cawapres seperti sebelumnya. Semoga KPU bukan ingin mengakomodir kepentingan tertentu," kata Billy kepada Media Indonesia, Sabtu (2/12).
Baca juga: Belum Diskusi, Anies Kaget Konsep Debat Publik Sudah Diumumkan
Amin sendiri, lanjutnya, siap dan optimistis menyambut kegiatan debat sebagai salah satu metode kampanye yang diselenggarakan KPU. Menurut Billy, Anies dan Muhaimin adalah dwitunggal yang diyakini mampu memanfaatkan panggung debat dengan optimal.
Senada dengan pihak Amin, juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono juga menyayangkan perubahan format debat pada Pilpres 2024. Tak hanya 2019, format debat kali ini juga disebutnya berbeda dengan Pilpres 2014.
Baca juga: Cawapres bakal Didampingi Capres Saat Debat
"Kita tidak bisa mendengarkan masing-masing pasangan untuk bicara gagasannya yang lebih orisinil, karena selalu hadir berdua (di atas panggung)," jelas Aiman.
Aiman berharap, perubahan format debat tersebut jangan sampai mengonfirmasi anggapan yang bergema bahwa salah satu cawapres pada kontestasi Pilpres 2024 takut berdebat.
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati berpendapat, perubahan format debat yang dilakukan KPU memperlihatkan bahwa penyelenggaraan pemilu kali ini dalam kondisi kritis. Ia menyebut nalar kewarasan dan akal sehat demokrasi sedang diuji.
"Indikasi untuk melindungi salah satu cawapres memang tidak mudah dibuktikan, tetapi sinyal ini sangat terasa mengarah ke mana," ujarnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
PPP Sentil PKS yang Mengunci Pasangan Anies-Sohibul
Jakarta dan Jabar Minim Tokoh, PKB: Cuma Anies Baswedan dan Ridwan Kamil
Soal Pilgub Jakarta, PKB: PKS Bersabar Dulu, Duduk Bareng-bareng
PKS Klaim Anies Sambut Baik Dipasangkan dengan Sohibul
PKS Sarankan PKB Jadikan Anies Baswedan Sebagai Kader
Puan Respons PKS yang Ingin Anies Harus Bersama Sohibul di Pilkada Jakarta
Gugatan Terhadap Jokowi di PN Jakpus Ditolak, Pengacara: Bukti Tuduhan Selama ini tidak Benar
Ahli : Ada Pengakuan Diam-Diam Anies-Ganjar Soal Keabsahan Pencalonan Gibran
Ahli: Penetapan Gibran Sebagai Cawapres tak Perlu Ubah Peraturan KPU
KPU Diklaim Tak Langgar Etika Terima Pendaftaran Gibran
Permintaan Ganti Gibran Sebagai Cawapres Prabowo Dinilai Aneh
Anies Baswedan Dijodohkan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap