visitaaponce.com

Pengamat TikTok Sarana Kampanye yang Mudah Dicerna Masyarakat

Pengamat: TikTok Sarana Kampanye yang Mudah Dicerna Masyarakat
Anies Baswedan dan istri, Fery Farhati Ganis(Dok. Timnas Amin)

PARA calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) kini mulai menggunakan aplikasi media sosial TikTok untuk lebih dekat dengan pemilih. Capres nomor urut 1 Anies Baswedan misalnya menjadi perbincangan di media sosial X, setelah melakukan siaran langsung (live) menggunakan TikTok. Selain Anies, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD juga melakukan hal serupa.

Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan Tiktok bisa menjadi sarana atau instrumen untuk berkampanye, juga sosialisasi. Capres atau cawapres memperkenalkan diri mereka dengan cara yang baik dan positif.

"Tiktok menjadi sarana atau salah satu media sosial yang digandrungi oleh publik. Dengan Tiktok masyarakat bisa mengakses siapapun, baik tokoh publik termasuk para capres," ujar Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ketika dihubungi, Senin (1/1).

Baca juga: Timnas Amin Bersyukur Fenomena Akun Aniesbubble dan Live TikTok Dapat Dukungan di Medsos

Ia mengatakan suka atau tidak suka, TikTok adalah salah satu media sosial yang digandrungi masyarakat saat ini sehingga para kandidat capres ataupun cawapres akan menggunakannya. Ujang menilai kampanye lewat TikTok hal yang positif.

"Apapun itu saya melihat, Memang suka atau tidak suka ketika Tiktok digandrungi masyarakat, kandidat capres maupun cawapres masuk ke sana. Menjelaskan pada publik aktivitas hariannya, kegiatan positifnya, visi-misi ataupun program mereka, juga ide dan gagasan menggunakan audio-visual," terangnya.

Baca juga: TPN Ganjar Desak Komnas HAM Usut Kasus Penganiayaan Relawan oleh TNI

Saat ditanya mengenai efektivitas kampanye di TikTok, Ujang mengatakan perlu ada pendalaman atau survei untuk mengukur hal itu. Namun, menurutnya Tiktok menjadi instrumen media sosial yang paling penting saat ini untuk berkampanye. Selain itu, masyarakat bisa dengan mudah mencerna hal yang disampaikan oleh para kandidat pada audiens mereka

"Efektivitasnya harus diuji, dilihat melalui survei sebab tidak bisa dilihat secara subjektif atau serampangan. Mengenai seberapa besar efektivitasnya saya tidak bisa mengukur karena harus dilakukan survei dan pendalaman di masyarakat," tukasnya. (Ind/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat