Netanyahu Larang Siaran TV Al Jazeera di Israel
![Netanyahu Larang Siaran TV Al Jazeera di Israel](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/b035f2b64d4d378b9c32ae9fedec7ba2.jpg)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahupemerintahnya telah memutuskan untuk menutup saluran berita Al Jazeera yang berbasis di Qatar, yang telah lama berseteru dengan pemerintahannya.
"Pemerintah dengan suara bulat memutuskan saluran Al Jazeera akan ditutup di Israel,” kata Netanyahu dalam cicitannya di X, Minggu (5/5).
Beberapa hari lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memperingatkan para jaksa di lembaga tersebut tentang ancaman dan intimidasi setelah mereka berniat mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mereka yang terlibat kekerasan di Gaza, termasuk Netanyahu.
Baca juga : Spanyol Segera Akui Negara Palestina
Namun, ICC tidak menyebutkan secara spesifik ancaman tersebut. Lembaga yang berbasis di Den Haag, Belanda ini, juga tidak mengatakan apakah komentar tersebut terkait dengan penyelidikan mereka terhadap kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan Israel atau kelompok Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Kantor kepala jaksa ICC Karim Khan mengatakan di X, sebelumnya Twitter, bahwa pihaknya menyadari adanya "kepentingan publik yang signifikan" dalam aktivitasnya dan mengatakan pihaknya berusaha untuk terlibat secara konstruktif dengan semua pemangku kepentingan.
Namun, lembaga tersebut menambahkan bahwa independensi dan ketidakberpihakan pengadilan akan terkikis, ketika individu mengancam akan melakukan pembalasan terhadap pengadilan atau terhadap personel pengadilan. “Ancaman seperti itu, meski tidak ditindaklanjuti, mungkin merupakan pelanggaran terhadap administrasi keadilan ICC."
Kantor Khan menolak mengatakan dari mana ancaman itu berasal dan penyelidikan apa yang diperlukan, ketika ditanyai oleh AFP. Laporan media AS dan Israel menyatakan bahwa jaksa ICC dapat mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap politisi Israel – termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu – dan para pemimpin Hamas.
Netanyahu mengatakan pada hari Rabu di X bahwa ICC "sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior pemerintah dan militer Israel karena dianggap penjahat perang". "Ini akan menjadi sebuah kebiadaban yang sangat besar dalam sejarah," katanya, seraya menuduh bahwa ICC berusaha untuk membuat Israel turun tangan pada masalah ini.(AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Prabowo Berbagi Kisah Saat Dihina dan Difitnah ke Media Asing
PBB Sebut Penghentian Siaran Al Jazeera oleh Israel Langgar Kebebasan Pers
Spanyol Segera Akui Negara Palestina
PM Israel Benjamin Netanyahu Akan Larang Siaran Al Jazeera
Tank Israel Terbukti Tembakkan Amunisi ke Wartawan Reuters
Mengapa KPI Dorong Revisi UU Penyiaran?
Wartawan di Bali Kompak Tolak Revisi UU Penyiaran
Jurnalis Jember Tolak Revisi UU Penyiaran yang Ancam Kebebasan Pers
Gus Imin: Revisi UU Penyiaran Harus Serap Aspirasi Masyakarat dan Insan Media
RUU Penyiaran Ancam Kebebasan Berekspresi dan Hak atas Informasi
Draf Revisi UU Penyiaran Berangus Pengawasan oleh Pers
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap