visitaaponce.com

Netanyahu Larang Siaran TV Al Jazeera di Israel

Netanyahu Larang Siaran TV Al Jazeera di Israel
Seorang pengunjuk rasa di Israel mengenakan topi dengan slogan menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu(JACK GUEZ / AFP)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahupemerintahnya telah memutuskan untuk menutup saluran berita Al Jazeera yang berbasis di Qatar, yang telah lama berseteru dengan pemerintahannya.

"Pemerintah dengan suara bulat memutuskan saluran Al Jazeera akan ditutup di Israel,” kata Netanyahu dalam cicitannya di X, Minggu (5/5).

Beberapa hari lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memperingatkan para jaksa di lembaga tersebut tentang ancaman dan intimidasi setelah mereka berniat mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mereka yang terlibat kekerasan di Gaza, termasuk Netanyahu.

Baca juga : Spanyol Segera Akui Negara Palestina

Namun, ICC tidak menyebutkan secara spesifik ancaman tersebut. Lembaga yang berbasis di Den Haag, Belanda ini, juga tidak mengatakan apakah komentar tersebut terkait dengan penyelidikan mereka terhadap kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan Israel atau kelompok Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Kantor kepala jaksa ICC Karim Khan mengatakan di X, sebelumnya Twitter, bahwa pihaknya menyadari adanya "kepentingan publik yang signifikan" dalam aktivitasnya dan mengatakan pihaknya berusaha untuk terlibat secara konstruktif dengan semua pemangku kepentingan.

Namun, lembaga tersebut menambahkan bahwa independensi dan ketidakberpihakan pengadilan akan terkikis, ketika individu mengancam akan melakukan pembalasan terhadap pengadilan atau terhadap personel pengadilan. “Ancaman seperti itu, meski tidak ditindaklanjuti, mungkin merupakan pelanggaran terhadap administrasi keadilan ICC."

Kantor Khan menolak mengatakan dari mana ancaman itu berasal dan penyelidikan apa yang diperlukan, ketika ditanyai oleh AFP. Laporan media AS dan Israel menyatakan bahwa jaksa ICC dapat mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap politisi Israel – termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu – dan para pemimpin Hamas.

Netanyahu mengatakan pada hari Rabu di X bahwa ICC "sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior pemerintah dan militer Israel karena dianggap penjahat perang". "Ini akan menjadi sebuah kebiadaban yang sangat besar dalam sejarah," katanya, seraya menuduh bahwa ICC berusaha untuk membuat Israel turun tangan pada masalah ini.(AFP/M-3)

 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat