visitaaponce.com

PBB Sebut Penghentian Siaran Al Jazeera oleh Israel Langgar Kebebasan Pers

PBB Sebut Penghentian Siaran Al Jazeera oleh Israel Langgar Kebebasan Pers
Mural karya Nacho Welles di London yang menampilkan kepala biro Al Jazeera di Gaza City, Wael al-Dahdouh.(AFP/Ben Stansall )

PBB mengecam penyimpangan apa pun terhadap prinsip kebebasan pers terkait penutupan siaran stasiun Al Jazeera di Israel. Hal itu ditegaskan juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti yang dikutip Sputnik, Minggu (5/5).

Sebelumnya, Minggu (5/5), pemerintah Israel dengan suara bulat memutuskan menutup kantor lokal Al Jazeera dan menghentikan operasi saluran berita itu di Israel karena dianggap membahayakan keamanan.

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami dengan tegas menentang keputusan apa pun yang membatasi kebebasan pers. Pers yang bebas, memberikan layanan yang sangat berharga untuk memastikan masyarakat mendapat informasi dan dilibatkan," kata Dujarric.

Baca juga : Netanyahu Larang Siaran TV Al Jazeera di Israel

Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi segera menandatangani perintah untuk menutup kantor Al Jazeera di Israel, menyita peralatan siarannya, memblokir situsnya, dan memutus saluran penyiaran itu dari perusahaan-perusahaan kabel dan satelit.

Karhi kemudian mengunggah video di media sosial yang memperlihatkan otoritas Israel menggerebek kantor Al Jazeera di Jerusalem.

Ia menambahkan, petugas telah menyita sebagian peralatan saluran di kantor tersebut.

Jaringan berita yang berbasis di Qatar tersebut mengecam keras tindakan Israel yang melanggar hak asasi manusia dan hak dasar untuk mengakses informasi, serta menegaskan haknya untuk terus memberikan berita kepada pemirsanya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat