visitaaponce.com

Elektabilitas Prabowo-Gibran Cenderung Stagnan

 Elektabilitas Prabowo-Gibran Cenderung Stagnan
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka(MI / Ramdani)

KEPUASAN masyarakat Indonesia terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus menurun. Hal itu akibat ketidakkonsistenan Jokowi dalam bertindak, bersikap dan berpolitik, yang nyata berimbas pada turunnya elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran di awal tahun 2024.

"Elektabilitas paslon 02 cenderung stagnan sejak Agustus lalu. Tidak terjadi peningkatan yang signifikan karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi dan intervensinya dalam Pilpres kali ini," ujar Direktur Survey dan Data Indonesia Political Expert (IPE) Agustanto Suprayoghi, saat melakukan diseminasi hasil SPEED (Survey Politik Ekonomi dan Elektabilitas Capres/Cawapres, Legislatif, DPD), Selasa (2/1).

Menurut Agustanto, menjelang kurang dari 43 hari pemilu akan diselenggarakan, seharusnya seluruh mesin partai, mesin pemenangan digerakkan massif di daerah. Jika ini dilakukan, maka peningkatan elektabilitas pasti terjadi. Ini terbukti, dengan naiknya elektabilitas pasangan 01 dan 03 secara signifikan.

Baca juga : Mahfud MD tidak Resah dengan Hasil Survei

Berdasarkan hasil SPEED, Pasangan Ganjar-Mahfud saat ini memiliki angka elektabilitas tertinggi dibandingkan pasangan calon lain.

Baca juga : Ikuti Pola Hidup Sehat Ganjar, Warga Kebon Jeruk Gelar Senam Bersama

“Pasangan 03 elektabilitasnya mencapai 33,57%, sementara pasangan 02 hanya 31,25%. Sementara untuk kenaikan elektabilitas semenjak Agustus hingga Desember 2023, Pasangan 01 berhasil menaikkan elektabilitasnya sebesar 3%, Pasangan 02 naik hanya 1,23% sementara Pasangan 03 sebesar 3,12%," jelasnya.

“Kenaikan Elektabilitas pasangan 03 mempunyai relevansi yang cukup kuat dengan figur idaman Capres/Cawapres yang diinginkan masyarakat, yakni dekat dengan rakyat, bebas KKN/Korupsi, Jujur dipercaya," tambah Agustanto.

Terkait turunnya kepuasan masyarakat kepada kinerja Jokowi, berdasarkan hasil SPEED tampak di bulan Agustus sebesar 69,34%, sedangkan per Desember, angkanya turun 64,35%.

“Kalau mau dirasionalisasi, bisa jadi penurunan kepuasan terhadap Jokowi ini diakibatkan oleh suguhan di sosial media, tayangan di flash news, tiktok yang memang begitu massif menginformasikan dan membandingkan ucapan Presiden Jokowi yang nyata berubah. Dan masyarakat menyaksikan ini semua," kata dia.

Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh IPE semenjak Agustus 2023 sampai dengan Desember 2023, pasangan 01 dan 03 berpeluang besar masuk ke putaran kedua.

“Kondisi yang ditangkap melalui survey ini kemungkinan akan tetap dengan catatan tidak terjadi turbulensi politik dan hal-hal yang bersifat mengganggu personifikasi pasangan 01 dan 03. Bahkan, bisa menjadi faktor juga mengapa elektabilitas kedua pasangan ini bergerak dan meningkat," tandasnya. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat