visitaaponce.com

Sikap Prabowo Mencerminkan Pribadi yang Lemah Memimpin

Sikap Prabowo Mencerminkan Pribadi yang Lemah Memimpin
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (tengahi) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.(MI/Moh Irfan )

SIKAP capres Prabowo Subianto yang mencoba mencitrakan diri sebagai pihak yang tersakiti pasca-debat ketiga beberapa waktu lalu, disebut semakin membuktikan kepada publik lemahnya Prabowo meyakinkan kemampuannya dalam memimpin. 

Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mengatakan capres yang diusung banyak parpol tersebut bahkan dinilai tidak setara dengan dua capres lainnya terlebih untuk hal-hal yang seharusnya dia kuasai.

"Kalau dia merasa jadi pihak yang disakiti maka itu membuktikan lemahnya Prabowo semakin dia melakukan itu berarti capres mereka ya tidak setara bahkan untuk hal-hal yang harusnya dikuasainya," ujarnya, Kamis (11/1).

Baca juga : Soal Jadi Cawapresnya Puan, Cak Imin Mengaku Harus Dikoordinasikan dengan Prabowo

Situasi persaingan yang semakin mendekati hari pemilihan telah diprediksi kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan semakin sengit dengan munculnya unsur kebencian dan informasi bohong.

"Pendukung itu bergerak karena ada perintah. Serang menyerang tidak akan terjadi kalau tim pemenangan itu betul-betul mengendalikan pendukungnya. Itu harus direfleksikan dari para capres dan timnya. Tapi kalau capresnya marah-marah lalu bagaimana pendukungnya," cetusnya.

Prabowo harusnya bisa menahan diri. Dalam debat yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta tersebut menurutnya tidak ada yang keluar dari rambu dan norma. Dia membandingkan debat serupa juga pernah dilakukan Jokowi sebelumnya bahkan jika dikritisi debat cawapres dengan pertanyaan menjebak juga dilakukan oleh Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga : Singgung Beli Alutsista Bekas oleh Prabowo, Ganjar: Saya tidak Rela Mereka Mati Sia-Sia 

"Harus capresnya (Prabowo) siap. Kalau dia kedodoran dan tidak bisa menjawab jangan menyalahkan orang. Dulu Jokowi melakukan hal yang sama"

Di sisi lain Deddy juga mengingatkan penyelenggara pemilu untuk sigap menegakan hukum jika ada pihak atau pendukung yang berperilaku kasar seperti yang terjadi terhadap capres Anies Baswedan.

"KPU sebagai penyelenggara harus harus tanggung jawab bekerja sama dengan Polri untuk dibawa ke ranah pidana. Dan Kemenkominfo. Kan sebetulnya tidak sulit untuk melacak pelakunya," tukasnya. (Sru/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat