visitaaponce.com

Anies Baswedan Diancam Dibunuh, Polisi Harus Proaktif Usut Pelaku

Anies Baswedan Diancam Dibunuh, Polisi Harus Proaktif Usut Pelaku
Capres nomor urut 1 Abies Baswedan(Antara )

PENGAMAT kepolisian Bambang Rukminto mengomentari perihal ancaman pembunuhan terhadap calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan. Bambang meminta polisi segera usut kasus ini hingga tuntas.

"Pengancaman apapun bentuknya tetap merupakan tindakan yang tak bisa dibenarkan. Polisi harusnya lebih proaktif karena konteksnya adalah pemilu," kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat, 12 Januari 2024.

Bambang mengatakan capres dan cawapres didampingi tim pengawalan dan pengamanan oleh Polri. Artinya, kata dia, keselamatan capres dan cawapres dijamin dan dilindungi oleh negara.

Baca juga : Jusuf Kalla Apresiasi Polri Gercep Tangkap Pengancam Anies

"Terlepas dari itu upaya pengancaman tersebut sudah bisa dikategorikan upaya intimidasi, makanya agar tak memunculkan asumsi Polri berada di balik pelaku, kepolisian lebih proaktif mengusut pelaku dan menuntaskannya," ungkap Bambang.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mendapatkan ancaman pembunuhan dari seorang netizen. Akun X dengan nama @calonistri71600 tersebut bahkan juga menanyakan berapa lama hukuman jika ia menembak Anies Baswedan.

"Nembak Pak Anies berapa tahun penjara ya?" tulisnya Kamis, 11 Januari 2024.

Baca juga : Cak Imin Apresiasi Gerak Cepat Polri Tangkap Pelaku Ancaman Penembakan Anies

Bahkan, ada netizen lain yang mendukung niat pembunuhan tersebut. "Gak, malah Anda adalah pahlawan Indonesia," tulis akun lainnya.

Sontak saja, ancaman ini langsung mendapat respons dari warganet lainnya. Akun @NKRIndonesia79 pun menyampaikan hal ini ke juru bicara Amin, Muhammad Said Didu.

"Mas @msaid_didu tolong infokan ke tim khusus Amin untuk melacak akun dimaksud. Ancaman serius bagi keselamatan Anies," tulisnya.

Ancaman kepada Anies Baswedan semakin hari semakin brutal. Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah dua kali mendapatkan penyerangan saat melakukan kampanye. (Medcom/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat