Perludem Overdosis Gimik Membuat Pemilih Berpaling
![Perludem: Overdosis Gimik Membuat Pemilih Berpaling](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/2dbacbde52b94e6e21484f103f9bb934.jpg)
Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menekankan kepada para pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang tengah berkontestasi di Pilpres 2024 untuk menghindari gimik berlebihan. Alih-alih menarik simpati publik, gimik yang overdosis dapat berpotensi merugikan para calon pemimpin itu sendiri.
“Gimik itu boleh saja asal jangan overdosis. Kalau overdosis bisa merugikan mereka sendiri,” ujar Titi di Jakarta, Senin (22/1).
Ia mengatakan sikap para capres dan cawapres bisa sangat memengaruhi para pemilih yang kini masih belum menentukan pilihan. Oleh karena itu, para paslon diharapkan fokus pada visi, misi dan program kerja yang akan menjadi dasar dalam kepemimpinan kedepan.
“Saya yakin masih banyak pemilih yang belum memutuskan pilihan dan menggunakan debat sebagai bahan pertimbangan di dalam membuat keputusan,” tuturnya.
Baca juga: Cak Imin Sebut Gimik Gibran tak Ada Artinya
Titi mengatakan pemilih di Indonesia cenderung akan mempertimbangkan tindakan kontroversial dan keputusan calon yang tidak sesuai dengan substansi sebagai faktor penentu.
“Jadi tindakan-tindakan yang kontroversial, tidak relevan dengan substansi gagasan, tentu menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan. Bisa jadi gimik berlebihan itu membuat pemilih memutuskan untuk tidak memilih sosok tersebut,” ungkapnya.
Baca juga: Penuh Gimik, Gibran Pakai Jaket Berlambang Klan Uzumaki dari Komik Naruto
Sementara itu, terkait pelanggaran paslon nomor urut 2 yang keluar podium. Titi menegaskan pihak KPU harus secara jelas melihat ini secara rasional. Potensi adanya pelanggaran atau tidak bisa ditemukan dalam peraturan yang sudah diterapkan KPU.
“Kita harus cek tata tertib KPU bahwa yang dimaksud podium itu sejauh apa. Nah itu dicek oleh KPU yang dimaksud podium itu dalam skup berapa luas dan apakah tindakan tersebut dianggap keluar podium, kalau memang keluar podium KPU harus diingatkan terkait tata tertib yang disepakati. Kalau ada yang dilanggar berarti KPU harus mengingatkan atau kemudian menertibkan pelanggaran tersebut,” tandasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
15 Pegiat Surati DKPP, Ingatkan Sanksi Maksimal ke Pelaku Kekerasan Seksual
Politik Dinasti dengan Dalih Asian Values tidak Dapat Dibenarkan karena Merusak Demokrasi
Survei: Ahok dan Anies Posisi Teratas Calon Gubernur Jakarta
Pilkada 2024 Digelar di Tengah Kelelahan Politik
Kodifikasi UU Pemilu dan Pilkada Diperlukan
Minta Perludem Jangan Asal Bicara, PPP: Tidak Ada Jual Beli Suara
New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024
Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres, Ini Antisipasi Pemprov Jateng
Jelang Pilkada, Rakyat Diminta Sadar dari Hipnotis Politik Populisme ‘ala Jokowi’
Pengamat : Pencalonan Anies di Pilgub DKI Berkaitan dengan Pilpres 2029
Tingginya Partisipasi Pemilih tidak Berbanding dengan Kualitas Demokrasi
Menafsir Politik sebagai Muamalah Duniawiah
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap