visitaaponce.com

Pemilih yang masih Gamang Tentukan Arah Pilpres

Pemilih yang masih Gamang Tentukan Arah Pilpres
Rilis Survei Nasional seputar elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden dan elektabilitas partai politik, Jakarta, Jumat (26/1).(Dokpri.)

SWING voters atau pemilih yang masih dapat berubah pilihan sangat menentukan arah pemilu presiden (pilpres) ke depan. Salah satu variabel penting terkait pilpres akan digelar satu atau dua putaran ialah arah suara swing voters dan undecided voters.

"Pemilih swing voters (pemilih yang masih dapat berubah pilihan) sebesar 19,6%. Dengan demikian, suara swing voters dan undecided voters sangat menentukan arah Pilpres akan digelar satu atau dua putaran," tutur Direktur Skala Data Indonesia Azka Abdi Amrurobbi dalam paparannya terkait Rilis Survei Nasional seputar elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden dan elektabilitas partai politik di Jakarta pada Jumat 26 Januari 2023. 

"Dinamika elektabilitas pasangan capres dan cawapres masih bergerak dinamis sehingga pilpres satu atau dua putaran masih belum bisa diketahui," kata Azka. Dalam survei itu, Prabowo-Gibran menempati posisi puncak elektabilitas dengan memperoleh dukungan sebesar 45,7%, disusul Anies-Muhaimin sebesar 27,6%, Ganjar-Mahfud sebesar 16,9%, dan yang tidak tahu/tidak menjawab (undecided voters) sebesar 9,8%.

Baca juga: Tinggal 2 Pekan, Ini yang akan Digaungkan Anies Baswedan untuk Pemenangan

Peta elektabilitas partai politik bergerak dinamis. Beberapa partai yang memiliki kans untuk masuk ke Parlemen diantaranya, Gerindra (27,2%), PDIP (15,7%), NasDem (9,8%), Golkar (8,6%), PKS (8,3%), dan PKB (7,3%). Sedangkan partai-partai yang kemungkinan tidak masuk parlemen yaitu Partai Buruh (0,2%), Partai Gelora (0,1%), PKN (0,2%), Hanura (0,2%), Garuda (0,2%), PBB (0,2%), Demokrat (2,5%), PSI (1,3%), Perindo (2,3%), PPP (0,8%), dan Partai Ummat (0,2%). 

Azka juga memaparkan dari hasil survei SDI bahwa debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) cukup berpengaruh terhadap landasan publik memilih. Sebanyak 29,8% pemilih menganggap debat capres dan cawapres berpengaruh terhadap pilihannya dan 23,5% menganggap cukup berpengaruh. Sedangkan, 22,7% pemilih menganggap debat biasa saja, 4,2% kurang berpengaruh, dan 8,1% menanggap tidak berpengaruh sama sekali terhadap pilihan mereka.

Baca juga: Anies Baswedan Yakin Dukungan Rakyat Bisa Buat Menang ketimbang Konglomerat 

"Netralitas dalam Pemilu 2024 juga ia anggap sangat penting. Dari hasil survei SDI, publik menganggap bahwa aparat negara yang paling netral ialah TNI, disusul oleh Kepolisian RI, dan ASN. Sedangkan, publik juga menganggap bahwa penyelenggara pemilu yang paling netral ialah KPU, disusul oleh Bawaslu, dan DKPP," pungkasnya. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat