Marak Isu Dukung Capres Tertentu, NU Harus Konsisten Jaga Khittah 1926
![Marak Isu Dukung Capres Tertentu, NU Harus Konsisten Jaga Khittah 1926](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/8d3aad66e42d2c2fd229ff851c513e97.png)
PENGAMAT politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan, menerangkan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) harus bisa menjaga netralitas dalam kontestasi Pemilu 2024.
Diketahui, muncul dugaan adanya dukungan secara terstruktur, sistematis, dan masif untuk mendukung pasangan calon capres-cawapres tertentu.
“Ya NU harus terus konsisten untuk menjaga khittah 1926. Berpolitik boleh tapi berpolitik kebangsaan, bukan berpolitik elektoral, misalnya,” tegas Kacung kepada Media Indonesia, Senin (29/1).
Baca juga: Bus Kampanye Dibatalkan Sepihak, Timnas Amin: Tindakan yang Khianati Demokrasi
Seharusnya, kata Kacung, urusan NU memperbaiki Indonesia bukan memenangkan capres tertentu. Kacung menggarisbawahi jika sebatas urusan pribadi tak masalah untuk ‘mesra’ dengan Jokowi. Di ormas lain, kata Kacung, kedekatan dengan seorang presiden bukanlah suatu masalah.
“Asal tidak membawa organisasi NU untuk mobilisasi dukungan boleh tidaknya presiden berkampanye dan memihak,” tambahnya.
Baca juga: Gus Yahya Tegaskan NU tak Terlibat Dukung Salah Satu Paslon
Terpisah, ketua umum Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan NU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Ia juga menepis adanya dugaan NU yang terlihat mesra dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“NU itu mendukung negara dan pemerintahan yang sah,” tegas Gus Cholil kepada Media Indonesia, Senin (29/1).
Gus Cholil juga mengomentari sikap Jokowi yang menyatakan presiden boleh memihak dan berkampanye. Gus Cholil menilai bahwa diperbolehkannya presiden memihak adalah peraturan yang tidak realistis.
“Ya itu peraturan yang tidak realistis karena akan mengganggu stabilitas negara. Etikanya kurang pas,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PBNU KH Ahmad Fahrurrozi, meminta agar masyarakat bisa memilah urusan pilpres dengan Jokowi yang merupakan presiden RI.
“Saya kira harus diluruskan sudut pandang yang benar, pak Jokowi adalah presiden RI yang sah sampai saat ini, yang harus didukung kepemimpinannya untuk mewujudkan kemakmuran bangsa Indonesia,” tegas Fahrurrozi. (Ykb/Z-7)
Terkini Lainnya
NU Dorong Pendidikan dan Strategi Dakwah Al-Qur'an
Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan dan Strategi Dakwah Al-Qur'an
PBNU Siap Kelola Tambang dengan Halal, Muhammadiyah belum Beri Kepastian
Pengurus Baru IPPNU dan IPPNU Kota Bandung Dilantik
BKPM: Dalam 15 Hari, Izin Tambang PBNU di Kaltim akan Diterbitkan
Zikir, Doa, Qunut Nazilah untuk Palestina dan Masjid Al-Aqsa
Pepesan Kosong Merger Bank Syariah Terbesar Dunia
Warga NU Masih Cukup Otonom dalam Menentukan Pilihan Capres-Cawapres
Erick Thohir Digadang-gadang Dipilih Prabowo Guna Perkuat Basis NU
Anies-Muhaimin Masih Harus Genjot Elektabilitas
Dinilai Representasikan NU, Erick Thohir Berpeluang Jadi Cawapres Andalan di Pilpres
Soal Warga NU Jangan Belajar di Sekolah Muhammadiyah: Hoaks
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap