Sulit Memprediksi Suara Nahdliyin dalam Pilpres 2024
![Sulit Memprediksi Suara Nahdliyin dalam Pilpres 2024](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/92eb2f2227f720f0512e7767826da917.png)
SULIT untuk menebak kecenderungan nahdliyin (warga NU) dalam Pilpres 2024. Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM, Abdul Gaffar Karim menilai, PKB berpeluang mengambil ceruk suara nahdliyin (warga NU).
Ia menyebutkan, NU susah untuk dilepaskan dari politik praktis. NU merupakan jam'iyah yang sangat besar dan kepentingan politiknya pasti ada.
"NU juga punya DNA yang sangat kuat karena lama sebagai partai politik dari 1952 sampai 1973 dan 1973 sampai 1984 menjadi bagian dari partai politik," kata dia di Kampus Fisipol UGM usai diskusi Suara Politik Fisipol UGM untuk Demokrasi yang Berkualitas, Selasa (30/1)
Baca juga: Anies Baswedan: Pecat Kiai Bakal Kualat
Ia mengatakan, yang disampaikan KH Mustofa Bisri (Gus Mus), tugas NU untuk memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres, sangat penting untuk menjaga etos NU saat ini, yaitu NU tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik elektoral atau politik praktis.
"Apakah itu dapat mengerem kecenderungan (pengurus) PBNU terhadap 02, saya tidak yakin. Saya kira, itu bagian dari ekspresi untuk menyeimbangkan saja," kata dia.
Baca juga: Ketua PBNU tegaskan Netralitas NU sebagai Organisasi
Namun, walaupun PBNU memiliki arah dukungan politik, namun warga NU belum tentu mengikutinya. Pasalnya, keputusan warga NU diputuskan oleh masing-masing individu dan ulama-ulama panutan di lingkup mereka masing-masing.
Ia mengatakan, suara NU akan terbagi ke tiga pasangan capres yang ada dan sulit untuk memprediksi suara mayoritas Nahdliyin.
Namun, ia meyakini, PKB masih menjadi mesin politik yang secara sosiologi sah untuk mengeklaim dirinya sebagai suara NU.
"Ada peluang bagi PKB untuk mengambil ceruk terbesar dari warga NU kalau manajemen politiknya bagus," kata dia. Abdul Gaffar menilai, selama ini, PKB tidak terlalu bagus dalam memanage kepentingan politiknya di NU. (AT/Z-7)
Terkini Lainnya
Pepesan Kosong Merger Bank Syariah Terbesar Dunia
Warga NU Masih Cukup Otonom dalam Menentukan Pilihan Capres-Cawapres
Erick Thohir Digadang-gadang Dipilih Prabowo Guna Perkuat Basis NU
Anies-Muhaimin Masih Harus Genjot Elektabilitas
Dinilai Representasikan NU, Erick Thohir Berpeluang Jadi Cawapres Andalan di Pilpres
Soal Warga NU Jangan Belajar di Sekolah Muhammadiyah: Hoaks
PBNU Siap Kelola Tambang dengan Halal, Muhammadiyah belum Beri Kepastian
Pengurus Baru IPPNU dan IPPNU Kota Bandung Dilantik
BKPM: Dalam 15 Hari, Izin Tambang PBNU di Kaltim akan Diterbitkan
Pancasila Sejalan dan Tergolong Syariat Islam
Sako Pramuka Ma’arif NU: Integrasi Kepanduan dengan Nilai Nasionalisme dan Keagamaan
Zikir, Doa, Qunut Nazilah untuk Palestina dan Masjid Al-Aqsa
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap