visitaaponce.com

Tom Lembong Sebut Proyek Pemerintah tidak Sentuh Masyarakat

Tom Lembong Sebut Proyek Pemerintah tidak Sentuh Masyarakat
Co Captain Timnas Amin Tom Lembong(Medcom/Theofilus Ifan Sucipto)

CO-Captain Timnas Pasangan Calon Presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Thomas Lembong atau Tom Lembong menyebutkan proyek yang dibangun pemerintah saat ini tidak menyentuh kebutuhan masyarakat secara luas.

Pasalnya, lanjut Thomas, kebanyakan proyek yang dibangun pemerintah, mengarah ke sektor yang padat modal, bukan program padat karya

"Kami melihat bahwa sebetulnya yang menjadi masalah utama adalah ketimpangan. Jadi, sejauh ini ekonomi kita dimotori oleh segelintir sektor saja," kata Thomas Lembong saat jumpa pers di Kupang, Rabu (31/1) sore.

Baca juga : Miskinkan Koruptor, Anies Baswedan dan Cak Imin Dorong Pengesahan RUU Perampasan Aset

Sektor padat modal yang dibangun pemerintah antara lain tambang batu bara, tambang nikel, perkebunan sawit, kopi, kakao dan smelter yang menghabiskan biaya hingga ratusan miliar rupiah.

Sektor-sektor tersebut hanya dinikmati segelintir orang atau berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 20% sedangkan para pemilik modal atau pemilik tambang hingga perkebunan sawit berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi sebesar 10%.

"Mungkin mereka (pemilik modal) lebih sering belanja ke Jakarta, plesiran ke Bali, efek positifnya tambahan konsumsi," sebutnya. 

Baca juga : Tom Lembong Dilaporkan ke Bawaslu, Timnas Amin Santai

Karena itu, bagi Dia, total kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi sebesar 30% saja.

Mantan Menteri Perdagangan itu mencontohkan penjualan sepeda motor pada 2013 sebanyak 8 juta unit per tahun, namun terus menurun dalam 10 tahun terakhir, mulai turun dari 7,5 juta unit kemudian 7 juta unit, 6,5 juta unit dan terakhir 5 juta unit. 

"Turun dari 8 juta unit berarti turun satu per tiga dalam 10 tahun terakhir," ujarnya.

Baca juga : Ranking Indeks Persepsi Korupsi 2023 Turun Bukti Merosotnya Daya Saing Indonesia

Padahal menurutnya, pemilik sepeda motor atau warga yang mampu mengajukan kredit sepeda motor adalah simbol masyarakat kelas menengah. Sebuah keluarga, begitu seorang anggota keluarga memenuhi syarat kredit motor tanda dia masuk ke kelas menengah.

"Anies-Muhaimin bermaksud mengubah semua. Ini strategi ekonomi yang gagal karena tujuannya memperkaya segelintir orang. Kita harus geser fokus dari sektor-sektor tersebut kepada sektor-sektor di mana kita semua berada. di mana mayoritas populasiu kita bergerak," kata Thomas Lembong. (PO)

Baca juga : Luhut Sebut RI-Tiongkok Kembangkan Baterai Lithium, Tom Lembong: Harganya Terus Turun

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat