visitaaponce.com

Kritik dari Kampus, Forum Keluarga Besar IPB Serukan Demokrasi Bermartabat

Kritik dari Kampus, Forum Keluarga Besar IPB Serukan Demokrasi Bermartabat
Forum Keluarga Besar IPB University(MI/Dede Susianti)

GELOMBANG kritik dan seruan dari kampus terhadap sikap pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi terus datang. Kini giliran dari akademisi di IPB University yang bersuara.

Forum Keluarga Besar IPB University, memberikan keterangan pers dan pernyataan sikap serta seruan untuk demokrasi bermartabat, di IPB International Convention Center (IICC) Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/2) malam.

Selain guru besar, kegiatan tersebut juga diikuti mahasiswa S1 dan seterusnya. Hadir diantaranya guru besar yang juga mantan Rektor IPB Herry Suhardiyanto. Pernyataan dibacakan langsung oleh Prof DR Ir Hariadi Kartodihardjo. Ada 5 poin besar yang disampaikan.

Baca juga : Presiden tak Sensitif Tanggapi Kritik Civitas Academica

Forum Keluarga Besar IPB untuk Indonesia Bermartabat melihat dan menilai bangsa dan negara Indonesia akhir-akhir ini sedang menghadapi tantangan yang mengancam kesatuan dan persatuan bangsa, serta keberlanjutan pembangunan dalam mewujudkan kemakmuran dan keadilan.

Forum tersebut melihat adanya indikasi kuat bahwa tata kelola pemerintahan tidak berjalan dengan baik yang ditunjukkan oleh praktik penyimpangan sistem demokrasi.

"Memperhatikan situasi nasional saat ini dan komitmen serta perjuangan IPB, yang menjadi bagian dari kesadaran, keprihatinan, dan gerakan kolektif. Karena itu, Keluarga Besar IPB menyampaikan seruan untuk praktik demokrasi yang bermartabat,"ungkap Hariadi.

Baca juga : Keprihatinan Menguat, Akademisi dan Intelektual Bergerak

Adapun kelima poin itu yaitu kepemimpinan dan pemerintahan Indonesia harus dikembalikan pada semangat sila keempat Pancasila. Sistem demokrasi harus dijalankan untuk kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan individu, kelompok dan penguasa.

Kedua, kepemimpinan nasional wajib dipilih melalui proses demokrasi yang bebas, jujur, dan adil untuk memperoleh legitimasi kuat dari rakyat, serta dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan dengan check and balance antara pemerintah dan DPR/DPD yang baik.

Ketiga, pemimpin nasional harus menjunjung tinggi etika dan moral yang sejalan dengan sumpah jabatan sehingga kepercayaan masyarakat dapat terjaga dan menjadi teladan bagi rakyat.

Baca juga : Perilaku Presiden Makin Meresahkan, Picu Gelombang Protes

Keempat, peraturan perundang-undangan dan pelaksanaannya harus dikembalikan pada amanat rakyat dan akal sehat. Untuk itu, pejabat pemerintah dan aparatur negara, terutama penegak hukum, harus menjaga profesionalitas dan netralitas antara lain dalam penyelenggaraan pemilu.

Kelima, sikap dan suara kritis sivitas akademika dan setiap warga negara harus dilindungi dan dapat diekspresikan tanpa rasa takut untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat.

" Ini seruan dari Bogor. Ini kami sampaikan kepada semua pihak demi keutuhan dan keadaban bangsa,"kata Haryadi.

Baca juga : UII Desak Jokowi Kembali Menjadi Teladan Etika

Keluarga besar IPB, lanjutnya, menginginkan dan mendorong proses suksesi kepemimpinan nasional melalui pemilu yang berlangsung tertib, aman dan damai.

"Keluarga besar IPB akan terus semangat mengabdi dan bekerja keras untuk kejayaan negeri ini,"tutupnya. (DD/Z-7)

Baca juga : Petisi Civitas Academica UGM untuk Presiden Jokowi Wujud Kesadaran UGM

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat