visitaaponce.com

3 Orang Disebut Bermain dalam Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air

3 Orang Disebut Bermain dalam Kasus Penyanderaan Pilot Susi Air
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut ada pihak ketiga yang bermain dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air(Dok. Polda Papua)

KAPOLDA Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut ada pihak ketiga yang bermain dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merhtens. Hal ini disampaikan Kapolda usai menggelar pertemuan tertutup dengan Atase Kepolisian Selandia Baru, di Polda Papua lama, Kota Jayapura, Senin (26/2).

Menurut Fakhiri, pihak ketiga tersebut memanfaatkan isu penyanderaan kapten Philips untuk kepentingan kelompok dan pribadi. Kemudian, mengatasnamakan organisasi perjuangan Papua Merdeka.

"Ada pihak lain yang memang sengaja menghambat, menghalang-halangi supaya proses negosiasi yang sudah dilakukan dan mau menuju titik temu ini tidak berhasil," kata Kapolda dalam keterangan tertulis, Kamis (29/2).

Baca juga : PM Selandia Baru Minta RI Segera Bebaskan Kapten Philip Mehrtens dari KKB Papua

Fakhiri menyebut pihak ketiga tersebut sengaja mengangkat isu Papua Merdeka ke pemerintahan Selandia Baru. Namun tidak berhasil memperdaya pemerintah Negara Kiwi itu. Pasalnya Selandia Baru tetap memberikan kepercayaan penuh kepada TNI-Polri di Papua untuk terus bekerja membebaskan kapten Philip.

"Karena sekali lagi itu kepentingan dari kelompok itu sendiri, baik Benny Wenda maupun Sebby Sembom yang selalu berkoar-koar di luar tentang isu-isu Papua dan sudah kami sampaikan ke mereka (pihak Selandia Baru) agar pernyataan itu tidak usah didengarkan," ujar jenderal bintang dua itu.

Kapolda melanjutkan pihak Selandia Baru hingga saat ini juga tetap sepakat untuk mempercayakan pembebasan kapten Philips ke pemerintah Indonesia dan mengakui secara penuh bahwa Papua adalah bagian dari NKRI. Fakhiri memastikan Selandia Baru tidak mencampuri urusan pemerintah dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu.

Baca juga : Pilot Susi Air yang Disandera OPM Kondisinya Sehat

Di samping itu, Kapolda menegaskan pihaknya bersama TNI terus bekerja keras untuk membebaskan kapten Philips. Pembebasan dilakukan dengan menerapkan pola soft lewat negoisasi yang melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah setempat, gereja, masyarakat dan para tokoh.

Kapolda mengatakan sejatinya pihaknya telah mengantongi keberadaan kapten Philips dan kondisi kesehatannya. Namun, Polri masih terus berupaya untuk negoisasi agar KKB yang menyandera Kapten Philips bisa membebaskan Philips tanpa adanya korban.

"Sudah kita pantau, lokasi mereka dimana, bagaimana kesehatan Philips, namun kami masih terus negoisasi agar kapten Philips bisa dibebaskan tanpa ada jatuh korban, sehingga proses ini memang akan memakan waktu," pungkasnya.

Baca juga : TNI: KKB Papua Berulah untuk Cari Sensasi

Untuk diketahui, sebelum bertemu dengan atase kepolisian Selandia Baru, Pihak Polda Papua juga telah bertemu dengan Duta besar Selandia Baru untuk Indonesia, Kevin Jeffery Burnet. Pertemuan dilakukan di Polda Papua pada Rabu, 7 Februari 2024.

Pilot Susi Air disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023. Philip disandera kelompok separatis itu saat mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Philip ditawan, sedangkan pesawatnya dibakar. Motif penyanderaan orang asing ini untuk Papua Merdeka. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat