visitaaponce.com

KPU Diminta Transparan soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI

KPU Diminta Transparan soal Dugaan Penggelembungan Suara PSI
KPU diminta transparan soal penggelembungan suara PSI(MI/Palce Amalo)

Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Mardani Ali Sera menegaskan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) transparan dalam menampilkan data perolehan suara partai-partai politik peserta pemilihan umum (pemilu) 2024.

Pasalnya, suara beberapa partai yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus naik secara signifikan. Berdasar data real count (perhitungan cepat) KPU per 2 Maret 2024, suara PSI terus meningkat dan meraih 2.390.480 atau 3,12%. Sementara data dari hasil quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei, suara PSI tidak mencapai 3%.

"Wajib diawasi dan KPU wajib transparan," ujar Mardani yang juga Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu ketika dimintai tanggapan Sabtu (2/3).

Baca juga : Real Count KPU: Suara PDIP di Depok Merosot, PSI Meroket

Perbedaan perolehan suara yang sangat signifikan antara real count dengan hasil quick count mendapat sorotan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam akun X miliknya @burhanmuhtadi menyampaikan bukan hanya PSI yang mengalami penambahan suara tidak wajar.

"Ternyata bukan hanya PSI, tapi juga Gelora yg mengalami penambahan suara tak wajar. Bagaimana sikap partai2 lain? Kayak adem-adem aja," cuitnya, Sabtu (2/3).

Berdasarkan Undang-Undang No.7/2017 tentang Pemilu, ada syarat parliamentary treshold. Partai politik peserta pemilu 2024 harus meraih suara 4% dari suara nasional untuk bisa masuk ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat