visitaaponce.com

Lonjakan Suara PSI Disorot karena Faktor Jokowi

Lonjakan Suara PSI Disorot karena Faktor Jokowi
Baliho bergambar Kaesang Pangarep terpasang Di jalan Raya Bogor, Sabtu (18/11/2023).(MI/ADAM DWI)

BELAKANGAN perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia dalam Pemilu 2024 menjadi sorotan. Hal ini karena suara PSI mengalami lonjakan berdasarkan data di Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum. (KPU).

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengakui hal tersebut, namuan katanya, lonjakan suara juga terjadi di partai lainnya. 

Lucius mengatakan, terjadinya lonjakan perolehan suara seharusnya wajar dalam perhitungan suara di KPU. Terlebih kenaikan tersebut tidak hanya terjadi pada PSI saja.

Baca juga : Tidak Ada Satupun Lembaga Survei Nyatakan PSI Lolos Senayan

Seperti PKB, dalam quick count Indikator hanya mendapatkan 10,49%. Namun dalam real count KPU sementara, sudah mengantongi 11,54%. 

Selain PKB, lonjakan juga terjadi pada Partai Gelora. Dalam quick count Indikator, Partai Gelora hanya mendapatkan 0,93%. Sedangkan di real count KPU sementara, sudah mencapai 1,49%. PSI di quick count Indikator memeroleh 2,81% dan real count KPU sementara di 3,13%.

“Dan mestinya dalam proses yang tengah berlangsung lonjakan suara terbuka bagi parpol manapun karena data yang masuk hampir pasti akan memberikan tambahan perolehan suara partai-partai,” jelas Lucius.

Mengapa hanya PSI yang menjadi perhatian, Lucius mengungkapkan, lantaran partai berlambang bunga mawar itu identik dengan Presiden Joko Widodo

“Saya menduga posisi PSI yang belakangan dianggap sebagai ‘Partai Jokowi’ menjadi sumber kemunculan kritikan atas PSI di Pemilu 2024 termasuk dalam hal perolehan suara mereka,” tandasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat