Tim Hukum AMIN Ungkap Banyak Saksi yang Diintimidasi dalam Gugatan MK
![Tim Hukum AMIN Ungkap Banyak Saksi yang Diintimidasi dalam Gugatan MK](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/d7ebfe3872f08cc5f670ea166c47093f.jpg)
KETUA Tim Hukum AMIN Ari Yusuf Amir mengatakan telah mengungkapkan siapa saja saksi dari pihak mereka yang mendapatkan intimidasi selama proses kampanye hingga pascapemilu kemarin.
Ari juga menyebut berbagai bentuk intimidasi yang dialami berupa tekanan, kriminalisasi, didatangi rumahnya, dan diancam untuk dipolisikan.
“Kita harusnya sudah untuk membuktikan hal-hal yang sifatnya intimidatif, hal-hal yang sifatnya tekanan-tekanan, proses hukum dan demokrasi kita. Kita sudah capek. Saksi kami banyak sekali yang diiintimidasi dalam perjalanan kami juga selama kampanye banyak sekali intimidasi. Itu harus dihentikan,” kata Ari kepada Media Indonesia di Gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis (21/3).
Baca juga : Pilpres Ulang Tanpa Gibran Rakabuming Raka Menjadi Salah Satu Poin Gugatan Timnas AMIN ke MK
“Beberapa saksi kami ada yang dikriminalisasi, didatangi rumahnya, diancam akan dipolisikan. Lalu disuruh minta maaf, disuruh dicabut laporannya, banyak sekali itu terjadi,” tambahnya.
Dia berharap melalui gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), berbagai bentuk intimidasi dan kriminalisasi itu bisa diproses secara hukum sebab telah menodai prinsip demokrasi.
Ari juga mengatakan pihaknya akan memperkarakan keterlibatan aparat dalam pemilu kemarin. Termasuk juga masalah penyalahgunaan anggaran negara melalui pembagian bansos yang dilakukan secara masif untuk memenangkan salah satu paslon.
“Banyak sekali di dalam sini, keterlibatan aparat, penyalahgunaan anggaran negara, keterlibatan kepala desa, pengaturan angka-angka. Kami jelaskan semua di permohonan kita. Karena itu, di dalam permohonan kami, kami meminta agar ada pemungutan suara ulang, tetapi biang masalah di calon wakil presiden itu jangan diikutserta, agar cawe-cawe tidak terjadi,” pungkas Ari. (Z-3)
Terkini Lainnya
Elon Musk Mencabut Gugatan Terhadap OpenAI dan Para Pendirinya
MAKI Bakal Kembali Gugat Polda Metro yang Lelet Rampungkan Kasus Firli Bahuri
Sean "Diddy" Combs Menjual Saham Mayoritas di Revolt di Tengah Tuntutan Hukum
Madonna Digugat Penggemar Karena Konser Tur yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi
ICW Nilai Gugatan Nurul Ghufron sebagai Bentuk Frustasi
Kembali Digugat, Sean 'Diddy' Combs Dituduh Membius dan Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Crystal McKinney
Usman Hamid Sebut Hasto Diperiksa ketika Berani Kritik Pemerintahan Jokowi
Staf ICC Diintimidasi Jelang Penetapan Netanyahu sebagai Buronan
Komentari Saksi, Donald Trump Berhadapan dengan Sidang Penghinaan
Hakim Ingatkan Donald Trump atas Intimidasi Juri dalam Persidangan Pidana
Dugaan Intimidasi Pementasan, Amnesty International Temui Butet
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap