visitaaponce.com

Gagal ke Senayan, Partai Baru tidak Miliki Tokoh yang Mumpuni

Gagal ke Senayan, Partai Baru tidak Miliki Tokoh yang Mumpuni
Deretan bendera parpol peserta Pemilu 2024(Antara)

PEMILU 2024 kembali menjadi saksi sulitnya partai politik pendatang baru dapat menembus ke Senayan karena mendapat suara kurang dari ambang batas parlemen sebesar 4%. Dari 18 partai politik, hanya delapan saja yang berhasil melewati ambang batas tersebut. Semuanya merupakan partai lama.

Sebanyak tiga partai yang baru didirikan sebelum Pemilu 2024 adalah Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Ummat, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Sedangkan partai yang berkontestasi sejak Pemilu 2019 adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai Perindo, dan Partai Garuda.

Tujuh partai tersebut bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang merupakan partai lama gagal lolos ke Senayan pada pemilu kali ini.

Baca juga : Daftar 8 Caleg Lolos ke Senayan dari Dapil Jabar I, Ada Melly Goeslaw dan Istri RK

Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor berpendapat, partai baru cenderung tidak memiliki agenda dan isu yang menarik untuk meyakinkan banyak pemilih. Tokoh-tokoh yang mewarnai partai baru pun dinilai masih lemah untuk menggerus basis pendukung partai lama yang sudah ajeg.

"Tokoh-tokoh yang ada itu kontroversial. Perindo dengan keluarga HT (Hary Tanoesoedibjo) yang belum cukup mengakar. PSI dengan Kaesang-nya yang baru dua hari jadi anggota sudah langsung jadi ketua, ada citra netpotisme di situ," terang Firman kepada Media Indonesia, Sabtu (23/3).

Padahal, sambung Firman, ketokohan masih menjadi salah satu faktor yang menarik perhatian pemilih di Indonesia. Sebuah partai mampu menarik perhatian pemilih jika memiliki tokoh yang kuat baik di level nasional maupun daerah.

Baca juga : 10 Parpol Diprediksi Lolos ke Senayan, Termasuk 2 Parpol Baru PSI dan PKN

Selain ketokohan, faktor finansial juga disoroti Firman. Selama Pemilu 2024, ia berpendapat hanya Perindo dan PSI saja yang memiliki kemampuan finansial memadai. Di samping itu, ambang batas parlemen sebesar 4% juga dinilai menjadi faktor yang mempersulit partai baru tembus ke Senayan.

Firman berharap, meski gagal mengirimkan wakilnya ke level DPR RI, partai baru diharapkan tidak bubar dan menjadi musiman lima tahun sekali. Mereka diminta untuk hadir di tengah masyarakat dalam waktu yang lama sebagai modal pada kontestasi berikutnya.

Terakhir kali partai baru langsung lolos ke Senayan pada pemilu pertama yang diikuti adalah Partai NasDem. Partai yang diketuai Surya Paloh itu baru didirikan pada 2011. Di Pemilu 2014, NasDem berhasil memperoleh 6,72% suara dengan kursi sebanyak 35 di Senayan. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat