visitaaponce.com

Hanya Respons 1 dari 210 Laporan, Kinerja Bawaslu Dianggap Tak Maksimal di Pemilu 2024

Hanya Respons 1 dari 210 Laporan, Kinerja Bawaslu Dianggap Tak Maksimal di Pemilu 2024
Gedung Bawaslu RI, di Jakarta.(Dok. MI/Usman Iskandar)

KINERJA Bawaslu dinilai tidak maksimal dalam menyelesaikan berbagai laporan dugaan kecurangan dan masalah lainnya terkait Pemilu 2024. Pasalnya, hanya satu dari 210 laporan Jaga Pemilu yang ditindaklanjuti Bawaslu.

"Kita lihat lemahnya mekanisme penegakan hukum dan pemberian sanksi berdampak pada menurunnya kualitas dan integritas pemilu," kata Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Jaga Pemilu Rusdi Marpaung dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Maret 2024.

Rusdi mengatakan Jaga Pemilu menerima 914 laporan. Dari jumlah itu, ada 658 laporan yang terverifikasi.

Baca juga : DPD RI Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

"Rinciannya 215 laporan berasal dari masyarakat dan 443 laporan dugaan pelanggaran/kecurangan dari hasil penelusuran sosial media dan media online," ujar dia.

Rusdi menyebut 210 dari 658 laporan terverifikasi memenuhi kriteria pelaporan versi Bawaslu. Sehingga Jaga Pemilu menyampaikan 210 laporan tersebut.

"Dari 210 yang dilaporkan ke Bawaslu, hanya satu yang ditindaklanjuti," papar dia.

Baca juga : Romli Atmasasmita: Bentuk Tim Independen Usut Dugaan Kecurangan Pemilu

Pengumpulan data Jaga Pemilu dilakukan periode 29 Agustus 2023 hingga 16 Maret 2024. Laporan diterima dengan cara menerjunkan 1.984 relawan yang bertugas di 1.127 tempat pemungutan suara (TPS).

Jaga Pemilu juga menerima laporan dari masyarakat melalui laman jagapemilu.com. Seluruh laporan diverifikasi dengan pemberitaan di media massa dan media sosial.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat