PDIP Bantah SBY dan Jokowi Jadi Penghalang jika Bergabung ke Pemerintahan
![PDIP Bantah SBY dan Jokowi Jadi Penghalang jika Bergabung ke Pemerintahan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/3a09a7617f4088b0d24eaa8510e2dd2d.jpg)
PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum memutuskan akan bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Namun, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu menepis anggapan jika ada pertimbangan hubungan sang ketua umum dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo yang membuat PDIP sulit bergabung ke pemerintahan.
Hubungan Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati sempat renggang pasca-pilpres 2004. "Perang dingin” seolah terjadi di antara keduanya.
Sementara relasi Megawati dengan Presiden Jokowi kian merenggang saat pilpres 2024. Kondisi itu dinilai sejumlah pihak sebagai penghalang jika PDIP ingin bergabung ke pemerintahan baru.
Baca juga : Pengamat: Jokowi Lebih Percaya Ganjar Lanjutkan Programnya daripada Prabowo
"Kami tidak melihat dari sisi itu sama sekali. PDIP saat ini masih menggu hasil keputusan (sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Pilpres 2024) Mahkamah Konstitusi," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim saat dihubungi, Senin (15/4).
Chico mengatakan, hingga saat ini PDIP masih mempertimbangkan nantinya akan berada di dalam ataupun luar pemerintahan. Menurutnya, berada di luar pemerintahan juga jadi bagian untuk membangun bangsa.
"Ke depan apabila bukan Pak Ganjar dan Pak Mahfud yang jadi Presiden dan Wakil Presiden sampai hari ini PDIP masih berpikir akan ada di liar pemerintahan dan ini suatu tindakan atau keputusan juga bagian dari membangun bangsa bersama siapapun yang akan jadi kepala pemerintahan," kata dia.
Kendati demikian, Chico menegaskan pertimbangan ada di dalam pemerintahan tidak terkait dengan hubungan antarpersonal.
"Pertimbangan yang menjadi fokus apakah akan bergabung atau berada di luar pemerintahan lebih karena faktor visi dan misi bagaimana membangun bangsa ke depan , terkait hubungan dengan person ke person lainnya saya rasa itu tidak jadi pertimbangan utama," jelas Chico. (Z-3)
Terkini Lainnya
SBY Pertanyakan Pemimpin Dunia tak Bisa Hentikan Perang tidak Beradab
Bamsoet dan SBY Bahas Demokrasi Biaya Tinggi
Banyak Pemuda Menganggur, Ekonomi Pemerintahan Jokowi Lebih Rendah daripada SBY
Demokrat: Forum Khusus Presiden Serupa dengan Mimpi SBY
Pengamat : Jokowi dan SBY bisa Jadi Mentor Prabowo
LavAni Petik Kemenangan Perdana pada Laga Pembuka Proliga
Penanggulangan Kemiskinan Lewat Bansos tidak Patut Dibanggakan
Jajaran Kemenkumham Diminta Hindari Judi Online
PKS Dituntut Buktikan Presiden Jokowi Tawarkan Kaesang ke Banyak Parpol Jelang Pilkada Jakarta
PAN Bantah Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Banyak Partai
Viral Ambulans Disuruh Mengalah pada Rombongan Jokowi, Istana Minta Maaf
Nikmati Akhir Pekan, Presiden Jokowi Ajak Jan Ethes dan La Lembah ke Solo Safari
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap