visitaaponce.com

Sidang Pendapat Rakyat Pemilu 2024 adalah Pemilu Paling Berbahaya dan Mengancam Masa Depan NKRI

Sidang Pendapat Rakyat: Pemilu 2024 adalah Pemilu Paling Berbahaya dan Mengancam Masa Depan NKRI
Guru Besar Antropologi Hukum UI Sulityowati Irianto (kanan) didampingi Pemikir Kebhinekaan Sukidi (tengah) dan Peneliti BRIN Siti Zuhro(MI/Susanto)

PENELITI Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengungkapkan Pemilihan Umum 2024 merupakan pemilu yang paling berbahaya dan berpotensi mengancam masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Karena itu, dalam ‘Sidang Pendapat Rakyat untuk Keadilan Pemilu 2024’, Siti berharap agar Mahkamah Konstitusi (MK) dapat memutuskan hasil sengketa pilpres dengan mengedepankan prinsip kejujuran, fakta hukum serta keadilan dan kepentingan masyarakat.

“Saat ini bangsa butuh kepastian, keterukuran, ketetapan yang bisa menjadi arah petunjuk ke depan. Kita berdoa agar hakim konstitusi di MK masih mempertimbangkan. Ini hari Jumat, semua fakta hukum yang tidak bisa dinafikan jadi pertimbangan sangat serius oleh semua MK untuk memberikan ketetapan. Sehingga bangsa ini kembali damai, menjalankan sistem demokrasi sesuai yang disepakati sejak 1998,” ujar Siti dalam ‘Sidang Pendapat Rakyat untuk Keadilan Pemilu 2024’ di Jakarta, Jumat (19/4).

Baca juga : Politik Dinasti Menang, Demokrasi Terancam

Pemikir kebhinekaan, Sukidi, yang juga ikut serta dalam Sidang Mahkamah Rakyat juga mengingatkan agar para hakim MK tegak lurus dan berpegang teguh pada amanah Bung Karno yang mengatakan Republik Indonesia didirikan untuk semua golongan.

Sehingga keputusan yang dihasilkan oleh MK juga harus menjiwai amanah tersebut dan mengimplementasikannya dalam bentuk keputusan hukum.

“Saya memohon para hakim MK untuk menjiwai amanah republik yang diwariskan dan diamanahkan bung karno, bahwa republik ini didirikan untuk melayani kepentingan bersama,” kata Sukidi.

“Karena itu presiden harus tegak lurus, bukan kepada anaknya, bukan kepada partai, golongan, peserta pemilu yang didukungnya. Bukan itu. Tegak lurus presiden hanya kepada kecintaan pada tanah air, republik yang didirikan untuk melayani kepentingan semua kalangan,” pungkasnya. (Dis/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat