visitaaponce.com

Pahala Menjaga Konsistensi Tarawih

Pahala Menjaga Konsistensi Tarawih
Penulis keislaman NU Online Muhamad Abror.(Dok. Pribadi)

SALAH satu ibadah sunah yang mendapat sambutan antusias umat muslim pada setiap bulan suci Ramadan ialah salat Tarawih. Volume jemaah di masjid dan musala yang lebih penuh jika dibandingkan dengan bulan-bulan biasanya. Bagi mulai anak kecil hingga orangtua, boleh dikatakan, puasa Ramadan tanpa Tarawih bagaikan masakan tanpa garam.

Penulis keislaman NU Online Muhamad Abror mengatakan keutamaan bagi orang yang melaksanakan salat Tarawih sangat besar, yaitu mendapat pengampunan dosa. Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim menyebutkan barangsiapa ibadah (Tarawih) pada Ramadan seraya beriman dan ikhlas diampuni baginya dosa yang telah lampau.

"Para ulama sepakat bahwa kata qama Ramadhana berarti salat Tarawih. Secara tegas hadis ini memotivasi umat muslim agar melaksanakan salat yang boleh dikatakan sebagai ibadah eksklusif di Ramadan. Bahkan pahala yang dijanjikan adalah ampunan dosa-dosa, dengan catatan harus yakin akan keutamaannya dan dijalani dengan penuh keikhlasan," kata Abror.

Salat Tarawih yang hanya terdapat pada Ramadan itu akan menjadi penyuci bagi umat muslim dari dosa-dosa yang pernah diperbuat. Keimanan manusia adakalanya naik dan terkadang juga turun yang bisa dideteksi melalui semangat ibadah yang dilakukan seseorang. Semakin giat beribadah biasanya semakin naik pula dosis keimanannya. Namun, sebaliknya, jika ibadahnya mulai redup, bertanda dosis imannya mengalami penurunan.

Demikian pula dalam realitas pelaksanaan salat Tarawih yang terjadi di masyarakat. Pekan pertama sampai pertengahan Ramadan mungkin volume jemaah masih ramai, tapi begitu memasuki separuh bulan terakhir, apalagi mendekati Hari Raya Idul Fitri, jumlah jemaah perlahan melandai.

"Padahal jika kita memahami betul betapa besar pahala yang diperoleh umat muslim dalam menjaga konsistensi salat Tarawih, tentu seharusnya semakin mendekati Lebaran, semakin semangat pula Tarawih-nya, juga ibadah-ibadah lainnya," ujarnya.

 

Setara

Barang siapa yang melaksanakan salat Tarawih sampai selesai berikut witir serta zikir dan doa bersama imam, ia akan memperoleh pahala setara menghidupkan satu malam penuh dengan ibadah. Belum lagi malam Ramadan pasti pahalanya lebih besar lagi jika dibandingkan dengan malam-malam lainnya.

Lebih jauh, para ulama menjelaskan 10 hari terakhir Ramadan merupakan malam-malam paling potensial bagi datangnya lailatul qadar, momen yang paling diimpikan umat Nabi Muhammad. Artinya, jika kita konsisten menjaga salat Tarawih sampai satu bulan penuh selama Ramadan, akan banyak sekali pahala yang diperoleh, termasuk meraih malam yang lebih utama dari seribu bulan itu.

"Pertama, diampuni dosa-dosanya sebagaimana disinggung dalam hadis di atas. Kedua, mendapat pahala senilai menghidupkan satu malam penuh dengan beribadah selama satu Ramadan. Ketiga, berkesempatan meraih lailatul qadar di sepuluh hari terakhir," pungkasnya. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat