Awal Penyebaran Islam di Tanah Pasundan
![Awal Penyebaran Islam di Tanah Pasundan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/a612084a05c4288cadafa624f416f426.jpg)
RADEN Kian Santang menjadi salah satu tokoh yang dipercaya memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam, khususnya di tanah Pasundan. Bahkan, di Godog, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terdapat makam dari anak Prabu Siliwangi tersebut beserta beragam peninggalannya.
Dalam studi yang ditulis Peneliti Unikom Bandung Desy Qonita Irmawati, Kian Santang dipercaya sebagai sosok yang sangat sakti di kalangan masyarakat pada masanya.
Namun, kesaktiannya ini membuatnya gelisah dan ingin menemukan lawan sepadan. Saat itu, dia diberitahukan bahwa jika ingin menemui sosok tersebut, dia bisa mengunjungi Tanah Mekah dan menemui sesorang bernama Ali.
Singkat cerita, Kian Santang berhasil menemui Ali dan di sana dia ditantang untuk mencabut tongkat milik Ali yang tertancap di tanah. Kian Santang tak mampu melakukannya, bahkan saat itu terjadi fenomena keluarnya banyak darah dari tubuh Kian Santang.
Setelah mengalami kejadian ini, Kian Santang berguru kepada Ali dan memutuskan untuk menjadi seorang muslim. "Ali yang dikisahkan pada cerita ini dipercayai ialah Syaidina Ali bin Abi Thalib," tutur Desy.
Sepulangnya dari Mekah, Kian Santang berniat mengajak Prabu Siliwangi memeluk Islam. Sayangnya, hal itu ditolak ayahnya.
Dia kemudian memulai penyebaran Islam di daerah-daerah kecil pedalaman tanah Pasundan. Limbangan ialah tempat penyebaran pertama di wilayah Priangan tatar Sunda.
Pada waktu itu, selain di daerah Godog Garut, penyebaran agama Islam juga sebagian kecil terjadi dengan proses perdagangan para pedagang Arab dan India di daerah pantai bagian utara.
Nama Prabu Kian Santang berganti menjadi Syekh Sunan Rochmat Suci. Awalnya, dia mulai mengislamkan raja lokal seperti Raja Galuh Pakuwon di Limbangan (Sunan Pancer). Dia juga mengislamkan petinggi kerajaan dan raja lokal lain seperti Santowan Suci Mareja, Sunan Sirapuji, dan Sunan Batuwangi yang kini berada di Kecamatan Singajaya. Ajaran Islam kemudian menyebar di seluruh tanah Priangan melalui raja-raja lokal.
Kemudian, setelahnya ajaran Islam disebarkan generasi ke generasi, generasi selanjutnya ialah para sufi seperti Jafar Sidiq, Fatah Rahmatullah, Abdul Muhyi, dan ulama dari Cirebon dan Mataram, yaitu dari Cangkuang Arif Muhammad dan dari Sumedang Pangeran Santri. Setelah itu, penyebaran agama Islam berkembang semakin meluas. (Des/H-1)
Terkini Lainnya
302 Kapal Kargo Pertamina Sukses Salurkan Energi Melalui Jalur Laut Sepanjang Ramadan Idul Fitri 2023
Viral, Ini Lirik Lagu Rahmatan Lil'Alameen milik Maher Zain
Momen Nuzulul Qur'an, 9 Mushaf Fenomenal Dipamerkan
Puasa dan Toleransi Beragama
Selama Ramadan, Pemkot Semarang Kurangi Jam Kerja ASN
BI Siapkan Penukaran Uang Receh Total Rp4,1 Triliun di Solo Raya
Muhammadiyah Salurkan Bantuan buat Warga Palestina
Lanud Sutan Sjahrir Gelar Bazar Murah
Refleksi Diri Jelang Hari Kemenangan
Makna Kemenangan Idul Fitri
Lomba Tabuh Beduk untuk Pelihara Kearifan Lokal
Puasa dan Toleransi Beragama
Pluralisme Adalah Sunnatullah
Puasa dari Pencitraan Diri
Merawat Toleransi
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap