Yuk, Intip Cara Kelola THR Biar tidak Boncos
![Yuk, Intip Cara Kelola THR Biar tidak Boncos](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/117943a292a355119c7c596e58f5809c.jpg)
JELANG Idul Fitri, semua pekerja menantikan kehadiran satu hal ini. Apa lagi kalau bukan Tunjangan Hari Raya (THR). Sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, wajib dibagikan H-7.
Nah, mau digunakan untuk apa THR Anda? Apakah langsung dihabiskan, ditabung, atau diinvestasikan? Bingung cara mengaturnya? Yuk simak cara mengatur THR ala perencana keuangan Metta Anggriani.
THR, kata Metta, bisa bijak digunakan sesuai dengan keperluannya. Bila gaji bulanan anda sudah aman, THR bisa digunakan untuk keperluan ekstra. Namun, bila gaji bulanan masih belum menutupi, dapat THR bisa habis juga tanpa disadari.
Baca juga: Ikappi: Daya Beli Turun, THR Harus Cepat Disebar
"Kalau gaji aman, THR malah bisa kita gunakan untuk kebutuhan ekstra atau kebutuhan lain yang sudah direncanakan," ujar founder @dayauang kepada mediaindonesia.com, Sabtu (8/4).
Metta pun berbagi tips mengelola THR. Simak, yuk.
1. Hak Allah
Pada prinsipnya THR adalah penghasilan yang muncul karena hari raya Idul Fitri. Oleh karena itu, jangan lupa sisihkan untuk hal-hal yang terkait dengan ibadah atau keagamaan seperti zakat, infak, sedekah. Insya Allah nanti akan membawa kebaikan dan berkah yang lebih besar.
Baca juga: Pemprov DKI Bakal Sanksi Perusahaan Mangkir Bayar THR
2. Hak orang lain
Apakah kita memiliki orang yang bekerja pada kita? Kalau kita dapat THR, orang yang bekerja dengan kita pun perlu mendapatkan THR, seperti asisten rumah tangga atau satpam.
Kemudian, ingat-ingat juga apakah kita punya utang. Kalau punya, ini adalah waktu yang tepat untuk melunasi. Tapi sesuaikan budgetnya, ya. Bukan artinya seluruh THR kita gunakan untuk membayar utang.
3. Hak diri sendiri
Hak ini bisa kita bagi dua, yaitu hak saat ini dan masa depan.
Hak saat ini contohnya ialah santapan lebaran, baju baru, hampers, mudik dan salam tempel untuk para keponakan. Hak-hak tersebut memang muncul saat hari raya.
Sementara, hak masa depan adalah yang tidak langsung digunakan, seperti mengganti gadget baru.
Di dalam hak ini, kita juga bisa memutuskan untuk menggunakan THR itu untuk tabungan atau investasi. Atau bahkan alokasi kebutuhan tahunan, seperti membayar pajak kendaraan.
Bagaimana porsinya?
Berkaca dari tiga hal itu, Metta membagi THR menjadi empat kategori yaitu 10% untuk zakat, infak, sedekah, 20% untuk ditabung, 30% dipergunakan membayar kewajiban atau utang, dan sisanya 40% untuk diri sendiri atau dibagikan.
Kalau tidak punya utang, porsi yang 30% bisa juga digunakan untuk menabung.
Kendalikan Diri
Menerima THR memang membahagiakan. Namun, kita juga harus mampu mengendalikan diri. Jangan sampai bablas dan berutang.
"Kembali lagi ke makna Ramadan, kita berlatih mengendalikan diri, mengetahui batasan diri kita," tandas Metta. (Z-11)
Terkini Lainnya
Cara Bikin Kue Nastar yang Empuk dan Enak, Cocok untuk Lebaran
Cara Membayar Zakat Fitrah Langsung, Segini Nilainya yang Harus Dikeluarkan
Doa Ziarah Kubur untuk Seluruh Keturunan Nabi Adam
Hukum Salat Tahajud di Bulan Puasa Ramadan Menurut Ustadz Khalid Basalamah
Bacaan dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Puasa Ramadhan
Cara Membayar Fidyah Puasa Ramadan, ini Syaratnya
Dalil tentang Sholat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan
Doa-Doa Akhir Ramadan agar tidak Menjadi yang Terakhir
Yoseph Taher Sabet Gelar Juara Kategori Terbuka Ramadhan Cup 2024
Pegadaian Gelar Panggung Emas dalam Rangka Puncak Festival Ramadan
Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bawa Rasa Nasionalisme Sejak Dini
Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah
Pluralisme Adalah Sunnatullah
Puasa dari Pencitraan Diri
Merawat Toleransi
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap