visitaaponce.com

Upah untuk Seminggu

Upah untuk Seminggu
Cover buku Humor Sufi I.(Dok. Pustaka Firdaus)

SETIAP Sabtu, Nasrudin pergi ke pasar untuk membeli keperluan rumah tangganya. Barang-barang belanjaannya ia masukkan ke sebuah keranjang besar.

Karena ia sudah tua, ia tidak kuat lagi membawa keranjang yang cukup berat itu. Untuk itu, ia menyuruh orang lain membawanya dengan memberikan upah yang layak.

Suatu saat, ketika pulang dari belanja, ia berjalan di depan mendahului orang yang membawa keranjangnya. Kali ini, tanpa ia ketahui, orang yang membawa belanjaan itu lari membawa keranjang dan isi milik Nasrudin.

Nasrudin pun hanya terheran-heran dan ditunggu-tunggu di rumah, orang suruhan tadi belum juga datang. Begitu pun pada hari berikutnya, orang tadi tidak tampak batang hidungnya.

Pada Sabtu berikutnya, ketika ia pergi ke pasar lagi, seorang temannya mengatakan, "Lihat, hei, Nasrudin! Itu dia orang yang minggu lalu membawa lari keranjangmu."

Nasrudin lalu bersembunyi di samping sebuah kedai. Dia diam di situ sehingga orang yang membawa keranjangnya dulu keluar dari pasar.

Temannya heran dan bertanya, "Apa yang kau lakukan di situ, hei, Nasrudin?"

"Oh," kata Nasrudin. "Orang itu telah seminggu lamanya membawa keranjangku yang cukup berat. Aku khawatir ia menagih upahnya. Bayangkan kalau yang ia tagih ialah upah seminggu selama ia membawakan keranjangku itu, pasti uangku tak cukup membayarnya," jawab polos Nasrudin.

Mendengar jawaban seperti itu, teman Nasrudin cepat-cepat meninggalkannya sambil bergumam keheranan.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat