Puisi-puisi Iwan Jaconiah
![Puisi-puisi Iwan Jaconiah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/6c0d825f3165003eb76e55e460a7b9a6.gif)
Ini Pulauku
Di antara gemerisik sasando
yang mengalun di bawah enau,
kita membersihkan jeruk keprok
dan mengeluarkan buku dari rak,
Menggali makna misterius
hingga petang tiba kembali,
kita melepas jaket dari pundak
menemui Nuaf Nefomasi yang abadi
Dan, setelah memisahkan
wajah dari membaca sejenak,
kita akhiri pertemuan singkat;
ada kedamaian, ada pencerahan
Cult, 2022
Ini Tubuhku
Mencintaimu ialah gula sabu
korban penyaliban golgota
menuju patal tak bersumbu
sebagai pendoa; pendosa,
Mencintaimu ialah air tebu
menghitami kertas ivory putih,
bersih dan rapih tanpa debu
sebelum akhirnya sampah
Mencintaimu
ialah pengorbanan;
dalam ketiadaan dan apapun
keadaan
Cult, 2022
Ini Bahuku
Sebelum tiba mengetuk pintu, lihatlah di sekeliling dulu; apakah rusa-rusa masih tertidur, atau sudah terbangun dari mimpi subuh yang kenes. Masuk saja; ambil apa yang diinginkan, tak perlu malu-malu membuka tudung saji di atas meja makan, semua telah kusediakan bagimu
Duduk di sampingku; ceritakanlah tentang hari-hari yang sudah terlewati begitu saja, tuang anggur dan belah roti, lalu makan dan minum sebagai obat pembunuh sepi. Setelah semua kaudapati; pulanglah dan ceritakan kepada rusa-rusa yang kesepian di ladang, tak perlu cemas dan lemas sebab jiwamu telah membawa pesan akan penebus
Cult, 2022
Kehidupan serupa musik, terdengar namun tidak terlihat. Sama seperti dosa-dosa kita yang ditebus setelah kematian dan kebangkitan.
Ini Dombaku
Bola-bola bintang berkedap-kedip,
sekawanan hitam mengalir turun
dari gunung ke lembah subur,
Dan seorang pengembala
mencambuk domba-domba
yang malas dengan pelepah kelapa
Di panggung, layar membentang;
suara-suara memekak telinga,
di mana kamu dapat melihat
penjual cuka dan pengiris pinang
Ada seekor domba,
lupa arah
pulang
Cult, 2022
Ini Kekasihku
Aku merindukanmu
saat dompet kosong
sebab kutahu;
kamu, maha
penyayang
Cult, 2022
Ini Permulaanku
Di ujung embusan angin,
ada gelombang bersapuan
Kehidupan serupa musik,
terdengar namun tidak terlihat;
Sama seperti dosa-dosa kita,
yang ditebus setelah kematian
dan kebangkitan
Cult, 2022
Baca juga: Sajak-sajak WS Rendra
Baca juga: Sajak-sajak Vladimir Mayakovsky
Baca juga: Sajak-sajak Sutardji Calzoum Bachri
Iwan Jaconiah, penyair, kulturolog, dan editor puisi Media Indonesia. Ia adalah kurator antologi puisi Doa Tanah Air: suara pelajar dari negeri Pushkin (Pentas Grafika, Jakarta, 2022). (SK-1)
Terkini Lainnya
Ini Pulauku
Ini Tubuhku
Ini Bahuku
Ini Dombaku
Ini Kekasihku
Ini PermulaankuKhitah Negara pada Sastra Masuk Kurikulum
Masuk Kampus Unggulan berkat Puisi
Pengertian Rima dalam Puisi serta Jenis dan Contoh
10 Syair Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah
Sajak Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Bagian II
Lima Puisi Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Rumah Akademik Masa Depan Profesional dan Kreatif di Prodi PBSI Unika Santu Paulus Ruteng
Kemendikbud Ristek Siap Perbaiki Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra
Polemik Buku Sastra, DPR RI Minta Nadiem Makarim tidak Kebablasan Keluarkan Kebijakan Pendidikan
Berbagai Aktivitas Kesusastraan di Daerah Sambut 100 Tahun AA Navis
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap