visitaaponce.com

Simone Inzaghi dalam Tekanan

Simone Inzaghi dalam Tekanan
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi(AFP/ANDREAS SOLARO)

PELATIH Inter Milan Simone Inzaghi berharap timnya mengubah nasib buruk laga tandang ketika timnya menghadapi FC Porto pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa di Stadion Do Dragao, Rabu (15/3) dini hari WIB. Meskipun memiliki modal baik di leg pertama dengan kemenangan tipis 1-0, Nerazzurri --julukan Inter Milan-- justru mengalami performa tidak konsisten setelah kemenangan di San Siro.

Inter Milan takluk 0-1 dari tuan rumah Bologna lalu kemudian bangkit saat menjamu Lecce 2-0. Lagi-lagi, Inter kembali loyo saat bermain tandang ke markas Spezia. Nerazzurri justru takluk 1-2 dari tim yang terancam degdradasi itu.

Dari 13 laga tandang, Inter Milan baru menang lima kali, dua kali seri dan enam laga berakhir dengan kekalahan. Mereka juga sudah kemasukan 24 gol selama laga tandang.

Inter Milan saat ini tertahan di posisi kedua SerieA dengan 50 poin, dan terancam disalip oleh tiga tim di bawahnya karena performa laga tandang yang buruk. Lazio, AC Milan dan AS Roma membuntuti dengan selisih hanya satu hingga tiga poin.

"Kami tidak akan bisa tidur. Kami tidak senang dengan hasil kami saat jauh dari San Siro. Tahun lalu ceritanya berbeda," kata Inzaghi.

"Kami memiliki beberapa hasil yang bagus, seperti di Barcelona (imbang 3-3), dan kami tahu bahwa kami harus menampilkan performa yang hebat jika kami ingin mencapai perempat final," lanjutnya.

Baca juga: Ambisi Inzaghi Bawa Inter Pertahankan Coppa Italia

Selama penyisihan grup Liga Champions musim ini, Inter sudah kebobolan lima gol dalam pertandingan di Barcelona dan Bayern Muenchen.

Jika mereka tersingkir di kandang Porto, itu bukan hanya kehilangan babak delapan besar pertama sejak 2011, tetapi juga akan menambah tekanan pada Inzaghi yang akan menghadapi rival sengitnya Juventus di San Siro akhir pekan nanti.

Porto yang mengincar perempat final ketiga dalam lima musim, telah menjadi momok bagi tim-tim Italia dalam beberapa tahun terakhir. Musim lalu mereka secara dramatis menyingkirkan Juventus di babak 16 besar dengan agregat 4-4, namun unggul gol tandang. Pada 2019, Porto juga menyingkirkan Roma di babak 16 besar dengan agregat 4-3.

Porto yang ingin mengejar ketertinggalan satu gol di depan pendukungnya sendiri bukan hal yang sulit. Marko Grujic, Mehdi Taremi dan Zaidu Sanusi semuanya memiliki peluang bagus untuk mencetak gol sebelum Romelu Lukaku mencetak satu-satunya gol pertandingan leg pertama. (AFP/M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat