visitaaponce.com

Indonesia Menanggung Malu di Mata Dunia

Indonesia Menanggung Malu di Mata Dunia
Mantan anggota Exco PSSI Periode 2003-2011 Subardi.(DOK IST)

MANTAN anggota Exco PSSI Periode 2003-2011 Subardi memberi pendapat perihal Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ajang tersebut seharusnya digelar di 6 provinsi di Tanah Air pada Mei-Juni mendatang.

"Kita menanggung malu di mata dunia. Kita juga bersiap menerima sanksi dari FIFA. Ini sangat memalukan," kata Subardi dalam keterangannya yang diterima Media Indonesia, Kamis (30/3).

Subardi yang pernah menjadi manajer PSS Sleman 1992-2004 itu menilai sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster yang menolak keras timnas Israel bermain di wilayahnya merupakan bentuk diskriminasi dan intervensi kekuasaan. 

Baca juga: Ganjar Pranowo Kecewa Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Sikap yang bermuatan politik tersebut bertentangan dengan peraturan FIFA yang diratifikasi PSSI, khususnya di Pasal 7 Ayat (2) yang disebutkan, PSSI harus menjaga independensi dan netralitas serta menghindari segala campur tangan politik.

Sedangkan Ayat (4) di pasal yang sama, tertulis bahwa segala bentuk diskriminasi terhadap suatu negara, kelompok, ras, bahasa, agama, dan lainnya sangat dilarang dan dapat disanksi oleh FIFA.

Baca juga: Sekjen PDIP Sedih Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

“Kalau bicara sepak bola ya hukumnya sepak bola. Jangan campurkan dengan kekuasaan politk. Pelarangan Israel itu bentuk diskriminasi dalam aturan FIFA. Israel anggota FIFA, maka harus diberlakukan sama. Tidak boleh ada intervensi, penolakan, dan lain-lain. Lihat dalam Pasal 7 Statuta,” kata Subardi yang turut menyusun statuta FIFA saat masih di PSSI pada 2003.

Subardi yang pernah menjabat Ketua Komite Kompetisi PSSI 2007-2011 menegaskan sikap dua kepala daerah tersebut berakibat fatal. Atas komentar itu FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah. Dalam keterangan resminya, FIFA menyebut alasan mencabut status tuan rumah karena 'situasi terkini'.

“Penunjukan kita sebagai tuan rumah itu sebuah anugerah. Belum tentu 100 tahun kita menjadi tuan rumah. Ini yang kita perjuangkan, akhirnya lenyap seketika,” kata Subardi geram.

Polemik penolakan timnas Israel sempat diluruskan oleh Presiden Joko Widodo. Namun bagi Subardi, polemik tersebut sudah terlanjur menyebar di media internasional. Pernyataan resmi Jokowi tak bisa memperbaiki keadaan. Ibarat nasi telah menjadi bubur, Indonesia tetap dicoret sebagai tuan rumah serta terancam sanksi. 

"Anggaran persiapan sudah mencapai Rp1,4 triliun. Bagaimana pertanggung jawabannya? Apa kepala daerah itu bisa tanggung jawab? Kalau sudah gaduh begini, kita dipermalukan di mata dunia," kata Subardi. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat