visitaaponce.com

Gelar Aksi 1.000 Lilin, Suporter Apresiasi Perjuangan Erick Thohir

Gelar Aksi 1.000 Lilin, Suporter Apresiasi Perjuangan Erick Thohir
Aksi 1.000 lilin suporter Indonesia(MI/HO)

RATUSAN perwakilan suporter klub di tanah air menggelar aksi 1.000 lilin dan doa syukur untuk sepak bola Indonesia yang dilaksanakan di Taman Musik Centrum Kota Bandung, Minggu (9/4). 

Koordinator nasional Gerakan Sepak Bola untuk Rakyat (GSR) Ferri Bastian mengatakan kegiatan yang inisiasi oleh GSR itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur karena Indonesia terbebas dari sanksi FIFA sekaligus simbol harapan baru setelah duka atas gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. 

"Tentunya, aksi 1.000 lilin ini digelar oleh para suporter sebagai wujud rasa syukur karena sepak bola Indonesia bisa terlepas dari sanksi FIFA, artinya kita bisa ikut event internasional seperti SEA Games atau Piala Dunia U-17 nanti," kata Ferri Bastian, Minggu (9/4) 

Baca juga: Survei: 79,6% Responden Sepakat Olahraga Tak Dicampuri Politik

Menurut Ferri, duka yang dialami Indonesia akibat gagal tampil di Piala Dunia U-20 meninggalkan luka di hati para pecinta sepak bola Indonesia, tidak terkecuali dirasakan oleh suporter.

"Luka tetap akan menjadi luka dan akan terus membekas di hati para suporter Indonesia, bagaimana impian kita (suporter) yang ingin melihat Skuat Garuda di stadion di wilayah kita" ungkapnya

Dikatakan Ferri, masyarakat kecewa dengan ulah oknum politisi yang sudah mengubur dalam-dalam harapannya bisa ikut Piala Dunia. 

Baca juga: Erick Thohir Selamatkan Indonesia dari Sanksi Berat FIFA

"Entahlah, apakah betul karena alasan ideologis? Tapi nyatanya tidak berpijak pada pada mimpi anak bangsanya sendiri tampil berprestasi di Piala Dunia," terang Ferri

Terlepas dari persoalan itu, Ferri, yang mengaku mewakili suporter tanah air, merasa bersyukur karena perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kerja keras Ketua Umum PSSI Erick Thohir, akhirnya Indonesia lepas dari sanksi FIFA. 

"Kita ucapkan terima kasih, khususnya kepada Pak Jokowi yang sudah memberikan arahan kepada Pak Erick sehingga sukses menjalankan misi penyelamatan sepak bola Indonesia," ujarnya

"Itulah yang menjadi alasan kita tampil di sini, menyalakan 1.000 lilin, karena tidak mau terlalu sibuk mengutuk kegelapan, sudah saatnya bangkit nyalakan lilin harapan, terangi jalan sepak bola Indonesia ke depan," pungkasnya

Sementara itu, di tempat yang sama, pengamat ekonomi dari Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) Sandey Tantra Paramitha mengatakan gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bukan hanya menyimpan luka dan duka, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan pelaku industri kreatif di Indonesia. 

"Bukan cuma gagal menggelar Piala Dunia U-20, tetapi juga kehilangan potensi pendapatan negara yang sangat besar," kata Sandey. 

Sandey menjelaskan, banyak pelaku usaha yang sangat terpukul oleh batalnya Piala Dunia U-20, ini menjadi peristiwa yang tidak boleh dianggap biasa. 

"Potensi loss pariwisata akibat pembatalan Rp3,7 triliun, Rp500 miliar dari prasarana yang dibangun. Lalu, Rp500 miliar dari penyelenggaraan, transportasi dan lainnya," ujarnya. 

Sandey menilai, politisi yang menabuh gendang sehingga Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak menghormati arahan Presiden Jokowi yang sudah memberikan garansi negara bagi keamanan suatu penyelenggaraan event sepak bola terbesar kedua FIFA itu. 

Tidak hanya itu, mayoritas masyarakat juga sangat kecewa, hal itu ia katakan dengan mengutip dara survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru, soal persepsi publik terhadap Piala Dunia U-20. 

"Bahwa hasil terbaru survei LSI bahwa publik satu frekuensi pemikiran dengan Presiden Jokowi. Termasuk para suporter di seluruh tanah air," jelas Sandey

"Bayangkan, 80% masyarakat menilai olahraga tidak boleh dicampuradukan dengan politik, ini angkanya signifikan" terangnya

Artinya, lanjut Sandey, Indonesia bisa tampil di Piala Dunia adalah impian besar masyarakat Indonesia. 

"Tetapi karena hasrat politik buta para politisi, akhirnya kita menelan pahitnya fakta, batal tampil di Piala Dunia," tukasnya

Diketahui, kegiatan Aksi 1.000 lilin dan Doa Syukur ini menghadirkan 6 narasumber, yakni, Ferri Bastian (Koordinator Nasional FAPSI), Heru Joko (Tokoh Viking Persib Club), Tobias Ginanjar (Ketua Viking Persib Club), Dian Purnama (Ketua Bomber Persib), Yudi Guntara (Mantan pemain Persib) dan Sandey Tantra Paramitha (PB FAPSI). 

Dalam kegiatan tersebut, para suporter juga menampilkan berbagai poster yang berisi ucapan terima kasih atas perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan perjuangan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang telah berhasil meyakinkan FIFA agar tidak terkena kartu merah. (RO/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat