visitaaponce.com

2 Pemain Diaspora Bakal Perkuat Tim U-17 Indonesia

2 Pemain Diaspora Bakal Perkuat Tim U-17 Indonesia
Pelatih Timnas U-17 Bima Sakti(ANTARA/Fikri Yusuf )

TIM U-17 Indonesia akan diperkuat dua pemain diaspora yakni Welber Halim Jardim dan Amar Rayhan Brkic untuk skuad Piala Dunia U-17. Satu pemain lainnya Chow-Yun Damanik dipastikan tak bisa bergabung karena terkendala persoalan paspor.

Welber Jardim yang berdarah Indonesia-Brasil sudah berlatih bersama skuad Garuda Muda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (30/10).

Sementara itu, Amar Rayhan Brkic yang berdarah Indonesia-Jerman dan bermain untuk klub TSG 1899 Hoffenheim U-17 dijadwalkan segera menyusul.

Baca juga: Bima Sakti Sayangkan Chow Yun Damanik tidak Bisa Bela Indonesia di Piala Dunia U-17

"Amar mungkin hari ini dia sampai. Semoga besok bisa latihan dan bisa beradaptasi dengan cuaca di Indonesia," kata pelatih tim U-17 Indonesia Bima Sakti seusai memimpin latihan.

"Dia izin ada dua pertandingan, kemarin terakhir dia main tapi kita minta cepat bergabung karena perlu adaptasi cuaca," imbuh Bima.

Baca juga: Bima Sakti Sebut Skuat Final Timnas U-17 akan Ditentukan oleh PSSI

Bima mengatakan skuad bakal berlatih di Jakarta hingga 3 November mendatang lalu pindah ke Surabaya. Latihan juga difokuskan untuk adaptasi pemain dengan cuaca panas sepulang dari Jerman.

Menurut Bima, pemusatan latihan dan laga uji coba di Jerman cukup mengasah tim. Mereka juga melakoni uji coba tertutup di GBK pada Minggu (29/10) menang 4-0 melawan klub Rusia, Torpedo Moskow U-17.

Di Surabaya, tim akan kembali menjalani satu uji coba melawan klub lokal sekaligus adaptasi menjajal Stadion Gelora Bung Tomo.

"Anak-anak mengalami perubahan cuaca sehingga perlu adaptasi lagi. Kami akan latihan dan melakukan uji coba dengan tim lokal di sana untuk strategi," tukas Bima.

Terkait kendala Chow-Yun Damanik yang juga ikut pemusatan latihan di Jerman, Bima mengaku tak bisa berbuat banyak karena orang tuanya sudah berganti paspor.

Chow yang bermain di klub Swiss Lausanne U-17 itu diakui Bima memang dibutuhkan namun tampaknya sulit terealisasi.

"Chow ini masalah paspornya. Orang tuanya paspornya dua-dua sudah Swiss, ibunya orang Indonesia tapi sudah (paspor) Swiss," ucap Bima. (Dhk/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat