visitaaponce.com

Merasa Tak Dihargai, Xavi Hernandez Barcelona Klub yang Sulit

Merasa Tak Dihargai, Xavi Hernandez: Barcelona Klub yang Sulit
Mantan pelatih Barcelona, Xavi Hernandez.(Dok. AFP)

XAVI Hernandez memperingatkan kepada calon pelatih Barcelona, bahwa mereka akan menangani klub yang sulit dinahkodai dan klub yang tengah dalam situasi sulit. Dengan gejolak yang akhir-akhir terjadi antara Xavi dan klub. Xavi mengaku bahwa pekerjaannya selama menangani Barcelona telah tidak dihargai walaupun telah mendapatkan sejumlah trofi.

Curahan hati Xavi diungkapkan usai Barcelona baru saja menutup musim dengan kemenangan 2-1 atas Sevilla pada Senin (27/5) di Ramon Sanchez-Pizjuan Stadium.

"Barca berada di urutan kesembilan di klasemen ketika kami tiba di akhir tahun. Kami finis di urutan kedua. Kemudian, di musim penuh pertama (sebagai pelatih), kami memenangkan dua trofi (La Liga dan Supercopa Spanyol)," kata Xavi mengutip ESPN, (27/5).

Baca juga : Xavi Hernandez: Barcelona Makin Kesulitan di La Liga Spanyol

"Tahun ini belum berada di level yang dibutuhkan, tetapi itu tergantung pada detail dalam beberapa pertandingan penting. Ini sangat disayangkan. Saya sedih, tetapi ini adalah pekerjaan seorang pelatih," imbuhnya.

Xavi pun memperingatkan kepada calon pelatih Barcelona, saat ini klub ada disituasi sulit. Bahkan, ia menyebutkan bahwa Barcelona merupakan klub yang sulit untuk dinahkodai.

"Mereka harus tahu bahwa ini adalah situasi yang sulit, karena Barcelona adalah klub yang sulit, tetapi juga karena situasi keuangan yang buruk, terutama karena peraturan financial fair play (La Liga)," kata Xavi.

Baca juga : Getafe Membuat Frustasi Barcelona di Laga Perdana La Liga

"Ini tidak akan mudah sama sekali. Mereka akan menderita dan membutuhkan kesabaran karena ini adalah pekerjaan yang sangat sulit. Satu-satunya hal yang dapat menyelamatkan mereka adalah kemenangan, baik mereka pernah menjadi bagian dari klub atau tidak [sebelumnya].

Pemecatan Xavi

Xavi awalnya mengumumkan pada bulan Januari bahwa ia akan mundur pada musim panas ini. Namun ia meralat keputusannya pada bulan April sebelum akhirnya dipecat dalam sebuah pertemuan dengan presiden klub Joan Laporta.

Sang pelatih menegaskan, ia ingin tetap mempertahankan pekerjaannya, meskipun sempat diragukan pada bulan Januari, dan menolak untuk mengungkapkan alasan pemecatannya.

Baca juga : Xavi Siap Hadapi Tekanan El Clasico

"Bukan hak saya untuk menjelaskan motifnya, presiden yang harus melakukannya. Saya hanya harus menerima dan menghormatinya. Keputusan telah dibuat dan tidak ada jalan untuk melihat ke belakang," bebernya.

Mantan gelandang, yang membuat lebih dari 700 penampilan untuk Barca sebagai pemain, menggantikan Ronald Koeman pada tahun 2021 dan membawa tim naik dari posisi kesembilan ke posisi kedua pada musim pertamanya sebagai pelatih.

Gelar La Liga pertama sejak 2019 menyusul musim lalu, tetapi Barca gagal menggebrak tahun ini, mengakhiri musim tanpa trofi saat mereka finis di urutan kedua di liga dan tersingkir dari Liga Champions dan Copa del Rey di babak perempat final.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat