Program DTS-DLA Kemenkominfo telah Diakses 73 Ribu Pendaftar
![Program DTS-DLA Kemenkominfo telah Diakses 73 Ribu Pendaftar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/a2c0ab97b1f7a1bbb07801f5933fc588.jpg)
MENTERI Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan program Digital Talent Scholarship (DTS) 2022 telah menerima sebanyak 73 ribu pendaftar dari total 200 ribu target peserta. Program pengembangan talenta digital nasional tersebut dibuka untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Saya diinformasikan Selasa, 17 Mei 2022 sudah terdaftar 73 ribu peserta, masih tersisa 120 ribu lebih peserta. Program ini mencakup seluruh pelosok tanah air di 34 provinsi, 514 kabupaten dan kota, siapa saja bisa mendaftar,” jelasnya usai menghadiri Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022, disiarkan secara langsung dari Hotel Marriott Yogyakarta.
Meskipun terbuka untuk umum, Johnny mengingatkan kapasitas peserta terbatas yakni 200 ribu orang. Oleh karena itu, calon peserta diminta untuk melengkapi persyaratan, dokumen dan turut ambil bagian secara serius.
“Sekali lagi, kepada para milenial untuk segera mengambil bagian agar tidak tertinggal. Namun demikian, tahun-tahun berikutnya program ini akan kita teruskan karena memang kebutuhan (talenta digital)nya besar,” ujarnya.
Menkominfo menjelaskan, program DTS merupakan program terapan bagi generasi milenial. Selain memberikan peningkatan kompetensi sesuai kurikulum pelatihan yang berkualitas, program DTS juga membekali peserta dengan kebutuhan future jobs atau lapangan pekerjaan masa depan.
“Seperti misalnya artificial intelligence, big data, cyber security, virtual reallity, augmented reallity, internet of things, dan lain-lain. Programnya menarik dan saya yakin putra-putri milenial Indonesia adalah digital native, sangat cocok untuk mereka,” tandasnya.
Menurut Johnny, dalam program DTS Kominfo bekerja sama dengan 154 perguruan tinggi dan politeknik di seluruh Indonesia. Kolaborasi yang disebut triplehelix yakni pemerintah, dunia perguruan tinggi dan dunia usaha itu dinilai penting untuk meningkatkan kerja sama menciptakan talenta digital.
“Beberapa waktu yang lalu baru saja kita melaksanakan Memorandum of Understanding dengan 54 perguruan tinggi nasional kita. Kerja sama dan kolaborasi triplehelix ini penting untuk bekerja bersama-sama menghasilkan talenta digital yang jumlahnya cukup dan kualifikasinya memadai,” ujarnya.
Baca juga : Perkuat Kualitas Talenta Digital, Binus University Gandeng HashMicro
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Hary Budiarto menyatakan, terdapat syarat dan ketentuan teknis ketika masyarakat ingin mendaftarkan diri.
“Ketika mereka mendaftar terus mendapatkan akun kemudian melengkapi seleksi administrasi seperti KTP, ijazah dan sebagainya. Setelah itu, ada tes substansi bagi mereka yang masuk,” jelasnya.
Hary menyontohkan program pelatihan Professional Academy yang memerlukan tes substansi seperti kemampuan untuk mengetahui pemograman.
“Setelah itu mereka lulus baru mengikuti pelatihan, ketika sudah selesai pelatihannya nanti ada lagi tes untuk mendapatkan sertifikat kelulusan mengikuti pelatihan. Selanjutnya, mereka kita minta untuk mengajukan sertifikasi baik internasional maupun nasional,” jelasnya.
Program Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Leadership Academy (DLA) merupakan inisiatif konkret untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional. Pelatihan DTS 2022 dibagi ke dalam tujuh akademi yang meliputi Vocational School Graduate Academy, Government Transformation Academy, Digital Entrepreneurship Academy, Professional Academy, Tematic Academy, Fresh Graduate Academy, dan Talent Scouting Academy.
Sebagai implementasi triplehelix, pelaksanaan program Digital Talent Scholarship bekerja sama dengan perguruan tinggi di ternama di Indonesia serta perusahaan teknologi lokal dan global seperti Alibaba, AWS, Cisco, Google, Red Hat, Oracle, Microsoft, Mastercard, EC-Council, Huawei, Progate, Skilvul, DQLab, MyEduSolve, Dicoding, Rakamin, Teknoblox, Hellomotion, Binar Academy, Hacktiv8, Agate, Indobot, Tempo, Gojek, Tokopedia dan Techready Community.
Lewat program Digital Leadership Academy (DLA), Kementerian Kominfo akan memberikan pelatihan digital tingkat lanjut bagi 550 pimpinan sektor publik dan swasta yang bekerja sama dengan delapan Universitas ternama dunia, antara lain Harvard Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua University, Cornell University, Imperial College London, Massachusetts Institute of Technology, dan University of Cambridge. (RO/OL-7)
Terkini Lainnya
Memahami Peran antara Baby Sitter dan Nanny, Apa Perbedaannya?
Platform LMS Pamong Desa Diluncurkan Kemendagri
Ratusan Pemuda Ikuti Program Pahlawan Ekonomi Nusantara dari Kementerian Sosial
PDIP akan Gelar Pelatihan Tim Kampanye untuk Pilkada 2024
Implementasi Inklusivitas, Bekali Kelompok Marjinal dengan Keahlian Digital Marketing
Dokter Ikuti Pelatihan Operasi Aneurisma Otak untuk Cegah Strok
Transformasi Digital Indonesia melalui Inovasi Startup
Berkolaborasi Mempertemukan Talenta Digital dengan Peluang Kerja
Ekspansi Kemitraan Swasta Dorong Penyerapan Talenta Lulusan SMK di Industri Perhotelan
Tingkatkan Produktivitas, Ekrutes.id Beri Pelatihan Karyawan Bappenas
Universitas Ciputra Jakarta Pionir Cetak Entrepreneur Mahir Artificial Intelligence
BRIN Dukung Penuh SDGI untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap