visitaaponce.com

Jaga Etika dan Hindari Plagiasi saat Bermedia Digital

Jaga Etika dan Hindari Plagiasi saat Bermedia Digital
Ilustrasi(Freepik)

Di dalam ruang digital setiap penggguna berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Indonesia saja dari Sabang hingga Merauke memiliki banyak suku bangsa, ras, dan agama. Serta memiliki nilai-nilai tersendiri dari keberagaman budayanya, sehingga saat mengunggah sesuatu di ranah digital harus menyesuaikan dengan etika digital.

"Kita dinilai memiliki kualitas diri dilihat dari etika kita bermedia sosial. Kalau dulu pada saat di dunia nyata saja saat bertemu orang," ujar Dosen UNWAGA Purbowo S di Madiun, pekan lalu.

Bagaimana seseorang berinteraksi di dunia maya, update status, story di Instagram dan WhatsApp, semuanya bisa dinilai sebagai karakter dari pengguna. Terkait netiket atau etika dalam berinternet, maka setiap individu hendaknya bisa mengakses, menyeleksi dan menganalisis informasi dengan lebih bijaksana. Serta memahami etiket sebagai upaya membentenggi diri dari hal negatif di internet. Begitu juga saat memproduksi dan mendistribusikan pesan di platform digital. Termasuk berpartisipasi saat membangun relasi sosial dan berkolaborasi dengan pengguna lainnya. "Dari sisi kejujuran dalam etika digital, teman-teman juga harus menghindari plagiagiasi, manipulasi," ujar Purbowo lagi.

Biasakan untuk mencantumkan sumber asli saat mengutip atau memakai karya orang lain. Hal ini utamanya sering terjadi pada pelajar dan mahasiswa, serta pembuat konten. Sebab menghargai orang lain bukan hanya sekadar dari ucapan, namun tindakan juga salah satunya dengan mencantumkan referensi. (OL-12)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat