visitaaponce.com

Kasus Plagiarisme Malaysia yang Berulang Disebabkan Banyak Faktor

Kasus Plagiarisme Malaysia yang Berulang Disebabkan Banyak Faktor
Tangkap layar video clip Halo-halo Bandung(Youtube)

ISU plagiarisme Malaysia terhadap produk budaya Indonesia kembali mencuat. Kali ini ialah lagu Helo Kuala Lumpur yang diupload di akun YouTube Lagu Kanak TV asal Malaysia yang memiliki nada dan lirik serupa dengan lagu Halo Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki.

Melihat hal itu, Budayawan Argo Twikromo menilai, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi hubungan Indonesia dan Malaysia yang seringkali ‘tidak hangat.’ Di antaranya, persoalan masa lalu gerakan Ganyang Malaysia yang diinisiasi oleh Soekarno, hingga banyaknya warga Indonesia yang pergi ke Malaysia dan menyebarluaskan budaya Indonesia di sana.

“Tapi ini hanya beberapa alternatif. Namun, saya bisa katakan bahwa kebudayaan cair dan dinamis. Sehingga ada persentuhan di situ, ada konflik, ada persatuan, dan banyak hal. Dan mungkin peran-peran seperti ekonomi politik bisa masuk di situ,” kata Argo saat dihubungi, Kamis(14/9).

Baca juga : Viral Lagu Hello Kuala Lumpur Mirip Halo-Halo Bandung, Kemendikbud Tempuh Jalur Hukum

Lebih jauh, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu menilai bahwa identitas kebangsaan menjadi satu hal yang kini dianggap penting. Karenanya, sering terjadi konflik antarnegara, terlebih lagi jika kedua negara pernah mengalami hubungan yang tidak akur.

“Dasarnya, sistem yang dibuat untuk memperkuat ke-aku-an itu menjadi jurang perbedaan yang cukup kuat. Tapi sebetulnya itu bisa kok diselesaikan dengan bijak. Kita berdialog,” bebernya.

Tapi, menurut dia, jika benar lagu Helo Malaysia merupakan karya jiplakan, maka tentu harus ditempuh melalui jalur hukum dengan dasar bukti yang kuat.

Baca juga : Penjiplakan Lagu Halo-Halo Bandung Merupakan Masalah Moral

“Karena saat ini masuk zaman hak cipta, masalahnya hukum. Tapi kita pun harus memahami bahwa hasilnya memuaskan kedua belah pihak atau tidak, kita gak tahu,” jelas Argo.

Namun, ia berharap, sebagai negara yang hidup serumpun, semestinya Indonesia dan Malaysia hidup dengan harmonis, tanpa ada persaingan satu dan lainnya.

“Keharmonisan kehidupan bersama antara dua negara yang bertetangga dan bahkan dunia ini jadi suatu kerekatan. Karena Indonesia sendiri yang saya kenal punya karakter kehidupan dan karakter harmonis bangsa,” pungkasnya. (Ata/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat